Malang – Angka kemiskinan di Kabupaten Malang meningkat. Ini diduga terdampak pandemi. Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat, angka kemiskinan mencapai 265 ribu jiwa tahun 2020.
Kenaikannya mencapai 18 ribu jiwa lebih, dibandingkan tahun 2019, yang jumlahnya 246 ribu jiwa. Ini dijelaskan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tomie Herawanto.
“Kita mengacu pada data BPS (Badan Pusat Statistik), jelas naik jika dibandingkan dengan tahun 2019, yang tercatat 246 ribu jiwa. Tahun 2020 naik menjadi 265 ribu jiwa. Artinya mengalami kenaikan 18,96 ribu jiwa. Faktor pendorong kenaikannyanya karena pandemi covid,” ujar Tomie.
Sedangkan garis kemiskinan di Kab Malang sebesar Rp 338.156 per kapita per bulannya. Terjadi sepanjang tahun 2019 hingga tahun 2020. “Angka kemiskinan ini hampir menyentuh angka yang sama di tahun 2018. Tahun itu, angkanya mencapai 268 ribu jiwa,” imbuhnya.
Angka kemiskinan erat kaitannya dengan kasus stunting. Sehingga, data tersebut juga digunakan oleh Pemkab Malang untuk menangani tingginya stunting.
Pemberitaan sebelumnya, kasus stunting saat ini, ada 32 wilayah di Kab Malang yang masuk ke Desa Prioritas Pencegahan Stunting. Sebanyak 2.869 anak mengalami stunting di 32 desa tersebut.
“Tercatat ada 22 Desa di Kabupaten Malang dari 10 atau 11 kecamatan. Kalau tidak salah yang masuk dalam prioritas percepatan pencegahan stunting tahun 2021. Sebagai tindak lanjutnya akan kita evaluasi kembali,” pungkasnya. (riz/jan)