
LANTIK: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melantik Whisnu Sakti Buana menjadi Wali Kota Surabaya definitif, Kamis (11/2) di Gedung Grahadi, Surabaya.( Foto: Humas Pemprov Jatim)
Surabaya – Wajah gembira terpancar dari Whisnu Sakti Buana. Dia resmi menjadi Wali Kota Surabaya definitif, setelah dilantik Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Kamis (11/2).
Awalnya Whisnu adalah Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya mendampingi Wali Kota Tri Rismaharini. Setelah Wali Kota Risma ditunjuk menjadi Menteri Sosial (Mensos) oleh Presiden Joko Widodo, maka Whisnu pun ditunjuk sebagai Plt Wali Kota Surabaya. Ini berdasarkan Surat Perintah Tugas Gubernur Jatim Nomor 131/1143/011.2/2020 tanggal 23 Desember 2020. Setelah menjadi Plt Wali Kota, kini Whisnu resmi menjadi Wali Kota Surabaya definitif.
Hadir di pelantikan itu, Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Emil Elestianto Dardak; Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono; Sekda Kota Surabaya, Hendro Gunawan; serta Ketua DPRD Surabaya, Dominicus Adi Sutarwijono. Sebagai wali kota definitif, maka Whisnu akan melanjutkan sisa masa jabatan periode 2016-2021 yang hanya tinggal sepekan atau hingga tanggal 17 Februari 2021.
Gubernur Khofifah berharap, di sisa jabatannya, Whisnu bisa terus melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro semaksimal mungkin, sehingga bisa berseiring dengan upaya pembangkitan ekonomi kawasan di Surabaya.
“Jadi, tugas untuk melakukan PPKM Mikro secara komprehensif akan berseiring dengan berbagai ikhtiar dan kepercayaan investor, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Utamanya di Kota Surabaya,” kata Khofifah.
Whisnu mengaku siap menjalankan tugas seperti sebelumnya. Secara khusus dia berharap agar Surabaya bisa segera beralih dari zona oranye menjadi kuning, dan bahkan zona hijau. “Kami tentunya ingin Surabaya ini bisa segera pulih dari pandemi, baik secara ekonomi maupun kesehatannya,” kata Whisnu Sakti Buana. (azt/ekn)