Surabaya – Setelah Kamis (21/1) mengirim bantuan untuk korban bencana di Kabupaten Mamuju dan Majene Sulawesi Barat (Sulbar), kini Pemkot Surabaya mengirim bantuan untuk korban bencana alam di Jember.Bantuan diberangkatkan Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana dari Halaman Balai Kota.
Sebanyak dua truk dari PT Pos Indonesia disiapkan untuk mengangkut berbagai kebutuhan pokok, mulai sembako hingga pakaian.Selanjutnya bantuan didistribusikan ke lokasi bencana.
“Kami berangkatkan bantuan sembako ada beras, mie instan, pakaian, peralatan mandi dan berbagai kebutuhan pokok lainnya,” kata Plt Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana seusai pemberangkatan, seperti termuat dalam Pers Rilis Humas Pemkot Surabaya, Rabu (3/2).
Whisnu menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang ada di Jember untuk mekanisme pengiriman bantuan. Nantinya, saat bantuan sudah tiba, maka akan didistribusikan kepada 13 kecamatan yang terdampak.
“Kami pantau terus. Makanya saya berterima kasih pula kepada PT Pos Indonesia yang sudah turut membantu mengantar,” urai dia.
Menurut dia, Posko Surabaya Peduli Bencana tetap terus dibuka. Hal itu menjadi penting dilakukan demi membantu masyarakat di berbagai daerah yang mengalami musibah bencana alam.
Whisnu pun berterima kasih kepada seluruh warga Kota Pahlawan yang telah begotong royong berpartisipasi dalam membantu saudara-saudara yang tengah mengalami kesulitan.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas partisipasi warga serta jajaran di lingkungan Pemkot Surabaya. Untuk saat ini posko akan terus kami buka sepanjang masih membutuhkan bantuan tetap akan kita bantu,” tuturnya.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menjelaskan, hingga saat ini jumlah uang tunai yang telah terkumpul dari Posko Surabaya Peduli Bencana, baik yang secara tunai maupun transfer kurang lebih sekitar Rp 1,1 miliar. Jumlah itu dikumpulkan sejak dibukanya posko mulai 19 Januari hingga 1 Februari 2021. “Sebagian sudah digunakan untuk bantuan Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat,” ungkapnya. (azt/ekn)