
INOVATIF: Pemuda Muhammadiyah mendapat apresiasi dari Camat Wagir Hendra Cahyono, dengan ide bimbel gratisnya.
INOVATIF: Pemuda Muhammadiyah mendapat apresiasi dari Camat Wagir Hendra Cahyono, dengan ide bimbel gratisnya.
Malang – KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) formal di sekolah diterjang pandemi covid-19. Berantakan. Semuanya dilakukan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Sistem daring atau online. Entah sampai kapan.
Dampaknya mulai terasa. Tidak efektif. Menyikapi ini, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Wagir Kabupaten Malang melakukan terobosan. Mereka bergerak. Memberikan bimbingan belajar gratis.
Bagi pelajar SD dan SMP se-Kecamatan Wagir. Terobosan ini dilakukan lantaran melihat potret pendidikan yang memprihatinkan di masa pandemi ini. Apa yang melatar belakangi gerakan bimbel gratis tersebut? Founder bimbel, Nurbayu Indra Wijaya menjelaskan: Pembelajaran daring dan kesulitan orang tua menjadi alasan yang kuat.
Terkait itu semua, anak-anak muda Muhammadiyah di Wagir berinisiatif membuat rumah belajar. Tanpa memungut biaya sepeser pun dari wali murid.
“Banyak anak yang kesulitan saat pembelajaran daring. Ini dikarenakan keterbatasan sarana. Mulai dari tidak punya gadget hingga mahalnya kuota internet. Apalagi ditambah kesulitan orang tua siswa lantaran harus mendampingi belajar setiap saat. Melalui pikiran sederhana itulah akhirnya kami membentuk bimbel gratis yang kami beri nama, Ayo Sinau,” tandasnya.
Bayu mengatakan: Ssaat ini telah berjalan empat rumah belajar di Desa Parangargo, Gondowangi, Sitirejo dan Sidorahayu. Diampu 11 (sebelas) tutor.
“Alhamdulillah. Bimbel yang kami dirikan bulan November, saat ini sudah tersebar di empat desa. Didampingi 11 (sebelas) tutor. Semoga ke depan terus istiqomah,” ujarnya.
Pemuda yang juga mahasiswa UMM ini, memaparkan: Bimbel gratis ini, diikuti oleh 60 siswa SD dan SMP.
“Saat ini kurang lebih ada 60 siswa. Dari empat desa di Kecamatan Wagir yang kami berikan pendampingan belajar,” paparnya.
Bimbel Ayo Sinau, baru berjalan satu bulan. Berbagai upaya terus dilakukan. Mulai dari pengembangan kurikulum, hingga menggandeng beberapa lembaga zakat di Malang. Agar turut berdonasi. Untuk menunjang transport para tutor bimbel tersebut.
Wati, wali murid dari Bayu Anggoro asal Dusun Wiloso Desa Gondowangi merasa sangat terbantu dengan bimbel gratis ini.
“Saya sangat bersyukur. Ada anak-anak muda yang dermawan dan peduli dengan pendidikan. Biasanya saya sebagai orang tua harus bersusah payah membantu mengerjakan tugas anak saya. Tentunya dengan adanya bimbel gratis ini, sangat bermanfaat bagi anak-anak khususnya para orang tua,” ungkapnya.
Camat Wagir Hendra Cahyono turut mengapresiasi atas kepedulian Pemuda Muhammadiyah dalam sektor pendidikan. Khususnya bagi anak-anak usia sekolah.
“Tentunya saya sangat apresiatif dan berterima kasih kepada Pemuda Muhammadiyah. Upaya ini, merupakan bentuk kepedulian dan partisipasi. Dalam mencerdaskan anak-anak terutama di Kecamatan Wagir. Untuk meningkatkan kualitas SDM. Apalagi, situasi Covid-19 ini berdampak luar biasa. Salah satunya pada dunia pendidikan,” terangnya.
Ia menjelaskan, dampak pada kehidupan masyarakat termasuk dunia pendidikan. Harus dibatasi belajar dan mengajar. Tidak boleh tatap muka seperti normalnya. Kini dilakukan secara daring.
Karena itu, program bimbel gratis ini, diharapkan bisa menjadi solusi meningkatkan pendidikan di masyarakat Wagir. Hendra berharap, semoga program ini dapat dimanfaatkan masyarakat luas di Wagir. Tidak lupa, dalam pelaksanaannya tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Semoga bimbel ini memberi manfaat luas bagi masyarakat Wagir. Saya berpesan agar pelaksanaannya tetap mematuhi protokol kesehatan. Proses belajar dan mengajarnya, menerapkan 3 M. Menjaga jarak, memakai masker dan senantiasa mencuci tangan dengan sabun,” pungkas Hendra. (*yan)