Balai Kota Malang mulai Senin (30/11) juga diberlakukan kebijakan pembatasan sosial. Bentuknya berupa work from home (WFH) bagi para ASN. Terutama yang reaktif dan komorbid. Ini WFH yang kedua kali sepanjang pandemi Covid-19.
Kebijakan WFH dituangkan dalam SE Walikota Malang per 30 November 2020. Namun efektif berjalan mulai Selasa (1/12). Karena, SE baru disampaikan saat rapat koordinasi (rakor) virtual dengan semua pimpinan perangkat daerah hingga lurah. Ada dua penekanan yaitu apel pagi ditiadakan, dan WFH agar diatur masing-masing perangkat daerah.
“tidak mutlak 50:50. Kapan ASN masuk dan WFH diatur perangkat daerah masing-masing. Menyesuaikan aktivitas,” kata Kabag Humas Pemkot Malang, Nur Widainto.
Namun, yang jelas ASN yang reaktif harus WFH. Dari hasil dua kali rapid test, ada 15 ASN Pemkot Malang yang reaktif. Bahkan, informasi yang didapat DI’s Way mereka terindikasi terpapar Covid-19. Nur Widianto tak membantah apabila di antara ASN yang reaktif itu adalah Sekda Wasto.
Di antara ASN yang reaktif diduga kuat juga melakukan kontak erat dengan Wali kota Malang, Drs H Sutiaji. Karena itu, sesuai SOP dan inisiatif sendiri, Sutiaji mengambil sikap WFH, sekalipun walikota sehat dan baik-baik saja. Hanya kurang fit. Akibat kesibukan dalam sepekan terakhir, sangat padat. Seperti menghadiri peringatan Hari Ikan, Pembukaan IKM bersama BI, dan peninjauan ke Kedungkandang. Termasuk ke Semarang dan bermain bulutangkis.
‘’Minggu pun masih ada kegiatan. Aktivitas yang marathon, menyebabkan kondisi beliau mengalami penurunan secara fisik,’’ jelas Nur Widianto. Walikota pun memilih rehat. Dilanjutkan rapid test. Keluar hasilnya pada 23 November 2020. Hasilnya non-reaktif.
Namun dari video yang diunggah di akun walikota malang @sam.sutiaji menyatakan bahwasanya hasil lab kemarin malam dinyatakan positif. Untuk itu Walikota Menghimbau kepada masyarakat kota malang untuk selalu menjaga dan mematuhi protokol kesehatan. Atas kejadian ini Walikota Malang menberikan himbauan berupa edaran kepada seluruh ASN di kota malang agar 14 hari Work From Home (WFH).
(Ra Indrata-Eka Nurcahyo)