Aktifitas Gunung Semeru, Selasa (1/12/2020) dilaporkan sedikit mereda. Meskipun begitu, dua titik pengungsian yang sudah dibangun, diupayakan untuk tetap beroperasi.
Saat ini ada dua titik pengungsian di wilayah Kabupaten Lumajang. Yakni di Desa Supit Urang dan di sekitar wilayah Gunung Sawur. Setidaknya, ada sekitar 550 warga yang sudah mengungsi.
“550 warga yang sudah mengungsi. Dampak yang dirasakan memang abu vulkanik dari Gunung Semeru,” ujar Kabid Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo.
Sementara itu, pihak BPBD Kabupaten Lumajang masih belum mengkalkulasi berapa jumlah kerugian atau kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana ini.
“Detilnya, kami menunggu kondisi Gunung Semeru dipastikan benar-benar aman. Baru nanti ada tim Hitupasna (Perhitungan Pasca Bencana) yang diturunkan,” imbuh Wawan.
Saat ini, BPBD Kabupaten Lumajang juga sudah melakukan beberapa hal penanganan. Mencegah dampak agar tidak semakin meluas.
“Rencananya dua titik pengungsian, ingin dijadikan satu. Kami sudah bangun tenda, dapur umum dan sudah kami bagikan 3.500 masker untuk warga.
Sebagai informasi, ada tiga kecamatan yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Semeru. Yakni Kecamatan Pronojiwo, Candipuro dan Kecamatan Pasrujambe.(jay/yan)