Batu – Tingginya intensitas hujan belakangan ini melanda Kota Batu. Akibatkan ambrolnya plengsengan karena tergerus aliran air. Kejadian itu berada di RT 05 RW 04 Kelurahan Temas, Kota Batu.
Ambrolnya plengsengan itu terjadi Minggu (29/11). Saat hujan deras guyur Kota Batu mulai siang hingga malam. Bahkan longsornya plengsengan itu merembet hingga ke bahu jalan. Dimensi kerusakan sepanjang 7,5 meter, lebar 2 meter dan tinggi 5,5 meter. Serta keretakan plengsengan sepanjang 11,5 meter.
Longsornya plengsengan itu, ditinjau Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, Senin (30/11). Bersama BPBD, Dinas PUPR serta Muspika Batu.
“Kemarin (Minggu, 29/11) sudah dilakukan peninjauan oleh instansi terkait. Hari ini kami mulai bertindak untuk melangsungkan perbaikan,” ungkapnya kepada DI’s Way Malang Post.
Lanjut Punjul, dinas teknis telah melakukan pengukuran objek perbaikan untuk mengetahui kebutuhan material. Perbaikan plengsengan menggunakan anggaran dana belanja tak terduga (BTT) karena kerusakan disebabkan oleh peristiwa alam. Sehingga bisa dikategorikan sebagai dampak bencana.
“Musim hujan sangat riskan dengan munculnya potensi bencana. Karena wilayah Kota Batu dengan kontur berbukit. Sangat rawan terjadi bencana hidrometorologi seperti tanah longsor,” jelasnya.
Maka dari itu, kata Punjul, kita semua harus senantiasa selalu siaga. Agar tak terjadi dampak kerugian yang semakin besar. Apalagi saat musim penghujan seperti saat ini. Sangat memerlukan kesiagaan yang lebih ekstra.
Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat menyampaikan, pihaknya akan langsung melakukan penanganan terhadap plengsengan yang longsor itu. Kini timnya sedang melakukan pemetaan skala kerusakan untuk perencanaan pembangunan. Dirinya menargetkan pada akhir tahun nanti perbaikan plengsengan telah rampung.
“Sehingga setelah pengerjaan itu selesai jalan bisa difungsikan lagi. Mengingat plengsengan itu longsor meninggalkan lubang selebar 2 meter dengan kedalaman 5,5 meter pada bahu jalan,” jelasnya.
Dijelaskan dia, jika penanganan plengsengan ini bersifat urgen. Oleh sebab itu BPBD akan ikut serta membantu menyediakan material. Sedangkan DPUPR melakukan perhitungan menentukan kebutuhan material dan eksekusi pembangunan.
“Kontur tanah Kota Batu sangat riskan mengakibatkan musibah tanah ambles. Apalagi saat ini sedang musim penghujan. Maka dari itu kunci terpenting adalah mengantisipasi kerugian lebih besar. Dengan cara melalu respon cepat dalam melakukan penanganan,” tandasnya.
Karena bencana alam tak bisa dihindari. Respon cepat merupakan kewajiban sebagai bagian dari upaya mitigasi. Sehingga dapat menunjukkan pemerintah hadir demi keselamatan masyarakat. (ant/jan)