Probolinggo – Sebuah video pendek yang menunjukan jenazah pasien Covid-19 di Probolinggo mengalami pendarahan di bagian wajah viral di media sosial. Video viral itu diunggah di sejumlah akun instagram seperti akun Instagram @ndorobeii dan @teluuur dengan keterangan jenazah yang diduga Covid-19 tersebut kedua bola matanya sudah tidak ada.
Pihak RSUD Probolinggo akhirnya buka suara. Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo, dr Abraar HS Kuddah membenarkan jenazah tersebut memang sempat dirawat di rumah sakitnya. Namun ia memastikan bahwa narasi video yang mengatakan bahwa bola mata pasien hilang adalah hoaks.
“Hoaks itu! Jadi, saya sendiri juga gak tahu, itu tadi pagi saya dapat berita dari Facebook, dan setelah saya cek sudah tidak ada,” jelasnya kepada wartawan Jumat (6/11).
Ia menjelaskan , pasien adalah Mahmuda (49), warga Dusun Sukun, Desa Alas Tengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Pasien tersebut datang ke rumah sakit karena stroke hemoragik atau disebut juga perdarahan intraserebral. Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah di sekitar otak pasien tersebut pecah hingga membuat gumpalan darah dan menyebabkan sang pasien strok. Pecah sehingga darah terus mengalir keluar dari lubang telinga, hidung, mulut, dan mata. Saat meninggal, darah masih terus mengalir dari lubang di tubuh tersebut. Sementara hasil tes swab pasien juga dinyatakan positif Covid-19.
“Selain dinyatakan COVID- 19, pasien juga menderita sakit bawaan darah tinggi dan stroke,” kata Abraar.
Pasien meninggal pada Kamis (5/11). Lantaran berstatus sebagai probable, rumah sakit pun melakukan pemulasaraan dengan protokol COVID-19. Namun saat akan dimakamkan, keluarga memaksa untuk membuka kain kafan yang membungkus korban. Pada saat itulah ada yang merekam dan seolah olah mata jenazah tersebut dicongkel. Padahal ketika dibersihkan, mata pasien masih ditempatnya, hanya saja tertutup oleh gumpalan darah.
“Jadi bukan tidak ada bola matanya, bola matanya tertutup darah dan mengering. ” tegas Abraar.
Hal senada juga diungkapkan Kapolsek Paiton, AKP. Noer Choiri, seperti yang ditulis wartabromo. Com. Menurutnya masalah tersebut telah terselesaikan. Pihak keluarga dan masyarakat juga sudah mendapatkan penjelasan dari tokoh agama setempat bahwa anggota tubuh jenazah masih lengkap. (idn/anw)