Lanjutan Liga 1 2020, belum juga berjalan. Perubahan sudah terjadi di jadwal kompetisi. Meski hal itu terkait banyak klub, yang harus pindah home base. Bahkan hingga kemarin, ada yang belum memiliki kandang. Perubahan jadwal itu, mengacu pada surat PT Liga Indonesia Baru (LIB), bernomor 379/LIB-KOM/IX/2020, tertanggal 25 September. Dikirimkan kepada seluruh kontestan kompetisi tertinggi.
“Penyesuaian diperlukan dengan mempertimbangkan saran dan masukan dari klub terkait, padatnya jadwal pertandingan, serta perubahan home base beberapa klub” demikian surat LIB yang diteken Ir Akhmad Hadian Lukita., MBA., QWP. Perubahan home base dilakukan Madura United dari Gelora Delta Sidoarjo ke Pamekasan. Persipura Jayapura ke Stadion Kanjuruhan dan Bhayangkara FC ke Kelapa Dua Sport Center Tangerang. Sedangkan Persebaya, hingga kemarin belum menemukan home base.
Kondisi itu juga berpengaruh pada Arema FC. Skuad Singo Edan yang awalnya menjadi tamu untuk Bhayangkara FC, pada 2 Oktober di Jakarta. Kini skuad Singo Edan, menjadi tuan rumah dengan lawan yang berbeda. Pada 3 Oktober mendatang, Arema menjamu Persija Jakarta, di Stadion Kanjuruhan. Menindaklanjuti perubahan jadwal tersebut, manajemen beserta panitia pelaksana (Panpel) Arema FC, langsung melakukan perubahan program. “Kami telah menerima perubahan jadwal kemarin. Perubahan jadwal itu, kami terima melalui surat elektronik. Setelah ini, kami akan mengubah program dari yang awalnya tandang, menjadi kandang,” kata Media Officer Arema FC, Sudarmaji.
Kendati manajemen dan jajaran panpel, telah menyatakan kesiapannya. Namun, hingga kini manajemen masih menunggu terbitnya regulasi. Terutama menyangkut swab test atau tes usap. “Pada prinsipnya panpel sudah siap. Namun soal swab test, kami belum mendapat kepastian jadwal tersebut. Kami juga menunggu finalisasi regulasi. Semoga tidak ada perubahan kembali.” ungkap pria asal Banyuwangi itu.
Sementara itu terpisah, Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar memastikan seluruh pertandingan di Stadion Kanjuruhan, tanpa ada kehadiran penonton. Karena itu menjadi salah satu syarat wajib, yang diterapkan PSSI maupun operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB). “Kami pastikan, pertandingan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan tidak ada penonton. Kami segera sosialisasikan ini kepada teman teman Aremania,” ujar AKBP Hendri
Umar, kepada wartawan.
Kendati demikian, pihaknya tidak menepis kemungkinan laga home Arema, akan didatangi oknum suporter, yang nekat ingin melihat langsung tim kesayangannya bertanding. Mengantisipasi hal itu, muncullah opsi untuk menggelar acara nobar pertandingan Arema FC, yang disebar di setiap kecamatan di Malang Raya. “Termasuk (opsi) menggelar acara nobar di setiap kecamatan. Kami komunkasikan hal ini bersama pihak Muspika (Forum Musyawarah Kecamatan). Karena di pertandingan pertama, maka antusiasme teman teman Aremania pasti tinggi,” katanya. (atw – ind)