Malang – Itu disampaikan Walikota Malang, Drs H Sutiaji, dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Kedungkandang, Kamis (4/2). Dilihat dari fakta, bahwa pembangunan wilayah ini terus bergeliat.
“Kami akan konsentrasikan pembangunan di Kedungkandang. Kami ingin nanti membuat alun-alun di Kedungkandang. Jadi setelah jembatan Kedungkandang selesai, ini banyak investor yang melirik Kedungkandang,” ungkap Walikota Sutiaji.
Mobilitas ke Kedungkandang ini, harapannya bisa menguatkan perekonomian di kecamatan tersebut. Rencana pembangunan Alun-alun Kedungkandang, menjadi upaya pemerintah memeratakan akses terhadap ruang publik.
Sekaligus menghadirkan daya tarik wisata, yang turut mendorong pemulihan ekonomi. Ini dapat disinergikan dengan potensi wisata yang sudah ada, seperti Kampung Tematik Makam Ki Ageng Gribig maupun wisata air Rolak.
“Kalau nanti itu (pembangunan. red) kita kejar. Maka nanti Kedungkandang akan jadi ibukota Malang yang kedua,” pungkas Walikota Sutiaji. Ini sejalan dengan kondisi Kedungkandang yang telah memiliki Pusat Perkantoran Terpadu, Islamic Center, GOR Ken Arok hingga akses Exit Tol.
Pada Musrenbang itu, setidaknya ada 1.125 usulan untuk pembangunan 2022. Camat Kedungkandang, Donny Sandito menyampaikan. Tahun sebelumnya, usulan kegiatan Kecamatan Kedungkandang yang terakomodir, tertinggi di Kota Malang.
“Jumlah kegiatan usulan Musrenbang yang terakomodir di Kedungkandang itu yang paling tinggi. Tahun 2020, kita mencapai 31 persen kegiatan yang terakomodir,” tuturnya. (*jan)