MALANG POST – Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memastikan pemerataan akses pendidikan terus dibuktikan. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, turun langsung meninjau penyaluran bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik prasejahtera di wilayah Kabupaten Malang, kemarin.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya memastikan bahwa bantuan pendidikan benar-benar sampai kepada murid yang membutuhkan dan dimanfaatkan sesuai tujuan. Aries menegaskan, keterbatasan ekonomi tidak boleh menjadi alasan bagi anak-anak Jawa Timur kehilangan harapan dan masa depan.
“Tidak boleh ada satu pun anak di Jawa Timur yang kehilangan harapan hanya karena keterbatasan ekonomi. Bantuan ini adalah bentuk kehadiran pemerintah agar peserta didik prasejahtera tetap bisa belajar dengan tenang, tumbuh percaya diri, dan menatap masa depan yang lebih baik,” tegas Aries.
Ia berharap bantuan tersebut benar-benar digunakan untuk menunjang kebutuhan pendidikan sekaligus menjadi penyemangat bagi peserta didik dalam meraih cita-cita.
Usai meninjau penyaluran bantuan di titik pertama, agenda dilanjutkan dengan kunjungan langsung ke SMKN 1 Singosari. Di sekolah tersebut, Aries memastikan bantuan diterima langsung oleh murid penerima dan tidak mengalami kendala dalam proses distribusinya.
Menurutnya, sekolah memiliki peran strategis dalam menjamin penyaluran bantuan berjalan transparan, akuntabel, dan tepat sasaran. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan agar bantuan memberikan dampak nyata terhadap keberlangsungan pendidikan peserta didik.
“Kami ingin memastikan setiap bantuan benar-benar sampai kepada murid dan memberi dampak nyata pada proses belajar mereka. Harapannya, anak-anak tetap percaya diri, terus bersekolah, dan berani bermimpi besar,” ujarnya.

TINJAU PENYALURAN: Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai saat melakukan peninjauan proses penyaluran bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik prasejahtera. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Program Bantuan Biaya Pendidikan bagi Keluarga Prasejahtera sendiri merupakan salah satu program unggulan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Program ini menyasar sebanyak 48.077 peserta didik dari jenjang SMA, SMK, dan SLB di seluruh Jawa Timur yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Aries menegaskan, bantuan ini bukan sekadar transfer dana, melainkan investasi jangka panjang untuk membangun generasi unggul Jawa Timur.
“Kami percaya potensi terbaik anak-anak kita tidak boleh terhalang oleh kondisi ekonomi. Program ini adalah ikhtiar besar Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mewujudkan Pendidikan Wajib Belajar 13 Tahun,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tujuan utama program ini adalah mencegah putus sekolah, menjamin keberlanjutan pendidikan, serta meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah (APS), khususnya di jenjang pendidikan menengah dan pendidikan khusus.
“Ini adalah langkah nyata membangun sumber daya manusia Jawa Timur yang unggul dan berdaya saing,” tambah Aries.
Dalam implementasinya, bantuan biaya pendidikan disalurkan berdasarkan data keluarga prasejahtera yang telah diverifikasi. Pendekatan berbasis data ini menjadi pilar penting agar bantuan tepat sasaran dan benar-benar meringankan beban keluarga penerima.
Aries juga memaparkan empat tujuan spesifik program tersebut. Pertama, meningkatkan akses peserta didik untuk menyelesaikan pendidikan hingga tuntas di jenjang menengah. Kedua, mencegah peserta didik putus sekolah akibat kendala ekonomi. Ketiga, menjamin keberlangsungan proses belajar dalam rangka meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah. Keempat, meringankan beban biaya pendidikan keluarga penerima secara signifikan.
Dengan pengawalan langsung dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, program bantuan ini diharapkan mampu menjadi jaring pengaman pendidikan sekaligus memastikan tidak ada anak Jawa Timur yang tertinggal hanya karena keterbatasan ekonomi. (Ananto Wibowo)




