Batu – Kota Batu bisa dikatakan langganan longsor. BPBD pun ekstra keras kerjanya. Pencegahan denan memasang alat Early Warning Sistem (EWS) atau sistem peringatan dini.
Terbaru adalah penanaman vetiver di tebing longsor. Di jalan menuju Pura Luhur Giri Arjuna, Desa Tulungrejo, Bumiaji, Minggu (31/1). Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menjelaskan: Penanaman vetiver ini, diharapkan mampu mencegah longsor susulan. Karena kondisi tebing pasca longsor beberapa waktu lalu, sangat memperihatinkan.
Penanaman dimulai pukul 07.30 hingga 10.00. Melibatkan 135 personil gabungan. 40 personel BPBD, 10 personel Koramil, 10 personel Polsek Bumiaji, 5 personel Dinas Pertanian, 15 personel DLH, 30 orang garda relawan dan 25 warga Tulungrejo.
“Bibit vetiver 300 polybag. Dari Dinas Pertanian 100 polybag, DLH 100 polybag dan dari BPBD sendiri 100 pokybag. 300 polybag dipecah menjadi rumpun lebih kecil. Maka yang ditanam lebih dari 300 lubang. Dengan penanaman ini, kami harap tidak terjadi longsor susulan. Karena kondisi tebing sangat rawan longsor,” ujar Agung kepada DI’s Way Malang Post.
Vetiver lebih dikenal dengan nama akar wangi. Bentuknya rumpun dengan akar rimbun. Masuk golongan rumput, tingginya berkisar 0,5 hingga 1,5 meter. Mampu tumbuh lurus ke dalam tanah dan bisa menahan aliran hujan deras. Akarnya menembus ke dalam tanah 2-4 meter, mengikat partikel tanah dan menjaga kestabilan tanah.
Lahan yang ditanami berada di tebing curam. Petugas menanam dengan mendaki dan menggunakan tali pengaman. Tebing ini longsor Senin (25/1). Akibat hujan terus menerus, tanahnya jenuh. Tak mampu bertahan hingga longsor. Ukurannya, panjang 15 meter, lebar 4 meter dan tinggi 12 meter. Menutup akses menuju kawasan pertanian apel dan Pura Luhur Giri Arjuna. (Ano/jan)