CW Coffee Tlogomas, live musiknya menyeruak ke luar, dikeluhkan warga dan pasien RS di sekitarnya. Dinilai mengganggu kenyamanan dan ketenangannya. (Foto: Iwan Irawan/Malang Post)
MALANG POST – Keluarga pasien rumah sakit Universitas Muhammadiyah Malang (RS UMM), berinisial HS (40), warga Blimbing Kota Malang, mengeluhkan ‘polusi suara’ yang ditimbulkan dari CW Coffee.
Kebisingan yang ditimbulkan CW Coffee, yang berada di RW 7 Kelurahan Tlogomas, Lowokwaru, membuat pasien sangat terganggu. Terlebih-lebih saat CW Coffee membuat even. Suaranya sampai bisa menggetarkan jendela rumah sakit.
“Apalagi pas jendela ruang rawat inap dibuka, sangat bising sekali. Kecuali kalau ditutup, masih agak berkurang.”
“Kami pikir, kalau sekadar tempat nongkrong, tidak ada masalah. Tapi jika sudah ada even, amat sangat menganggu,” kata HS, saat ditemui di RS UMM, Rabu (26/11/2025).
Keluhan yang disampaikan HS, ternyata bukan hanya dialami sendiri. Pengakuan Shintya Juliana Putri, Humas RS UMM, sudah puluhan pasien atau keluarga pasien, yang mengeluhkan kebisingan dari CW Coffee.
Manajemen RS UMM sendiri, kata Shintya, sudah beberapa kali melayangkan protes kepada Management CW Coffee.
“Protes tertulis, sudah kami kirim dua kali. Yakni pada 27 Maret dan 28 atau 29 April 2025. Setelah kami mendapatkan keluhan dari keluarga pasien. Baik yang rawat inap maupun rawat jalan,” jelas Shintya.
Pihak CW Coffee pun, lanjut dia, sudah berjanji tidak akan menggelar event dengan live musik sampai menimbulkan kebisingan, yang dapat mengganggu ketenangan dan kenyamanan pasien di RS UMM.
Karena keberadaan CW Coffee, sangat dengan dengan ruang ICCU, Hemodialisa serta ruang anak. Termasuk takmir masjid yang ada di lingkungan RS UMM, juga ikut protes.
“Kami akan membuat perjanjian tertulis melalui bagian legal RS UMM. Selain itu, kami berharap CW Coffee bisa menyesuaikan sendiri,” imbuhnya.
Keluhan senada juga disampaikan beberapa warga di sekitar CW Coffee Tlogomas. Seperti dialami SP (46), warga RW 7 Kelurahan Tlogomas. Bahkan saat Ramadan lalu, kebisingan yang keluar dari CW Coffe, sudah menganggu warga sekitar.
“Sebagai warga yang berdekatan langsung, tentunya merasa terganggu sekali. Dulu memang masih sering ada event. Sekarang, sepertinya tinggal seminggu tiga kali. Tapi tetap saja menganggu.”
“Terakhir kami mengingatkan kepada management CW Coffee, Selasa (25/11/2025) kemarin. Sebab, anak kami persiapan ujian sekolah. Butuh ketenangan dalam belajar,” ungkap SP kepada Malang Post, Rabu (26/11/2025).
Selain bising, SP juga mengaku sering mendengar teriakan pegawai CW Coffee, atau teriakan yang berasal dari coffee tersebut sekitar jam 01.00 – 02.00 WIB.
“Kami butuh istirahat dengan tenang dan nyaman. Asalkan kita bisa sama-sama saling menjaga dan menghormati, kami tidak akan protes.”
“Contohnya, saat ada live musik, tolong volume suaranya dikecilkan. Biar tidak mengganggu ketenangan warga, sebab ini adalah pemukiman warga,” tambah SP.
Hal senada, disampaikan RN (47) warga RW 7 lainnya. Keluarganya juga merasakan seperti yang dikeluhkan warga lainnya. Padahal kediamannya agak jauh dibanding rumah SP, yang hanya berjarak meteran saja.
“Kami akui awal-awal buka dan beberapa bulan sebelumnya, amat sangat menganggu sekali. Setelah diprotes warga, baru agak berkurang. Tapi sampai sekarang masih tetap menganggu meski event-nya mulai berkurang,” ujarnya.
Terpisah, Manajer Operasional CW Coffee, Yuri Ardiansah mengatakan, sebelum dibuka resmi pada 28 Februari 2025 lalu, pihaknya sudah mensosialisasikan keberadaan CW Coffee kepada masyarakat sekitarnya. Hal yang sama juga dilakukan terhadap RS UMM.
“Saat ini kalau ada even, setiap hari Senin, Kamis dan Sabtu, kami hanya menggunakan musik akustik.”
“Bisa jadi karena ruang kedap suara yang masih bocor. Sehingga menganggu kenyamanan dan ketenangan warga.”
“Tapi dengan adanya keberatan dari warga sekitar dan RS UMM, akan segera kami komunikasikan dengan pimpinan,” kata Yuri saat dihubungi via ponselnya. (Iwan Irawan/Ra Indrata)




