Suasana saat mahasiswa UIN Maliki Malang mengikuti pelatihan dan simulasi mitigasi bencana secara komprehensif. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang menunjukkan komitmen serius dalam mencetak generasi tangguh bencana. Pada Sabtu (22/11/2025), sebanyak 93 mahasiswa dari berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) digembleng dalam kegiatan Pelatihan dan Simulasi Mitigasi Bencana yang komprehensif.
Kegiatan yang bertajuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam menghadapi situasi darurat ini diselenggarakan oleh pihak universitas untuk membekali mahasiswa agar siap siaga, baik secara mental maupun teknis, saat bencana terjadi. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor (Warek) Bidang Kemahasiswaan UIN Malang, Triyo Supriyatno, di Aula HTQ Masjid Ulul Albab.
Dalam sambutannya, Warek Triyo menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen kemanusiaan yang tidak sekedar cerdas secara akademik, tetapi juga peka terhadap kondisi lingkungan dan kebencanaan.
“Pelatihan ini penting untuk memberikan pengetahuan, keterampilan praktis, dan kesiapan mental kepada mahasiswa dalam menghadapi situasi darurat,” ujar Ketua Panitia, Romi Faslah, yang juga merupakan Ketua Pokja Kemahasiswaan.
Peserta yang terlibat bukan mahasiswa biasa, melainkan perwakilan terpilih dari UKM strategis kebencanaan. Meliputi UKM Menwa, UKM Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), UKM Pramuka, UKM KSR PMI, serta musyrif/musyrifah Ma’had Al-Jamiah.
Untuk memastikan materi yang disampaikan valid dan aplikatif, UIN Malang mengundang narasumber ahli dari berbagai instansi terkait, yait RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) Kota Malang, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Malang dan Kota Batu, Praktisi Medis Kebencanaan dari FKIK (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan) UIN Malang.
Sesi indoor di Aula HTQ fokus pada aspek teoretis dan manajerial, mencakup pengenalan mitigasi bencana, manajemen kedaruratan gedung, first aid in disaster, dan tata cara komunikasi serta manajemen informasi kebencanaan.
Puncak kegiatan berlangsung di Lapangan utama Kampus I UIN Malang, di mana teori diuji dalam skenario simulasi nyata. Para mahasiswa mempraktikkan penggunaan peralatan komunikasi kebencanaan dan menjalankan simulasi penanganan bencana, mengaplikasikan ilmu yang baru mereka dapatkan.
Romi Faslah berharap, melalui bekal pengetahuan dan keterampilan ini, mahasiswa tidak hanya mampu menyelamatkan diri sendiri, tetapi juga dapat menjadi relawan yang kompeten, mengedukasi masyarakat, dan menjadi bagian integral dari tim penanggulangan bencana di masa mendatang. (*/Eka Nurcahyo)




