
Komisi III DPRD Bondowoso akhirnya mengingatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat, untuk meningkatkan komunikasi dengan tim Barjas (Barang dan Jasa) yang menawarkan lelang kepada pihak ketiga.
Tujuannya, agar tidak terulang kembali persoalan CV Ragnarok yang memenangkan tender, tetapi dengan penawaran paling rendah. dampaknya, pembangunan rehabilitasi jembatan tidak sesuai dengan spesifikasi.
Demikian disampaikan Ketua Komisi III DPRD Bondowoso, Sutriyono, usai melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke DPUPR, Kamis (28/1).”Kami sudah sampaikan kepada Kadis(kepala dinas) dan Kabag (kepala bagian) Barjas, aturan di atas segalanya. Regulasi tetap kita pakai, tidak ada putus kontrak, pekerjaan terbengkalai, dan manfaatnya untuk dirasakan masyarakat itu tertunda,” ungkapnya.
Kepala DPUPR Bondowoso, Munandar menegaskan, untuk persoalan CV Ragnarok tidak akan terulang lagi di kegiatan 2021 ini.”InsyaAllah tidak akan terulang kembali. Kami bisa meminimalisir. Kami punya hubungan harmonis,” ujarnya.
Menurutnya, pengamanan persoalan kegiatan program bukan hanya dalam lingkup PUPR saja, tetapi menjadi tanggung jawab Pemkab Bondowoso. “Acuannya kamipemerintah daerah, bukan person per-OPD (organisasi perangkat daerah),” tutupnya.
Dalam kunker ini, Komisi III juga membahas persiapan LKPJ (Laporan Kegiatan Pertanggungjawaban) tahun 2020. Selain itu, juga meminta laporan penyerapan anggaran dan progress kegiatan fisik di tahun 2020. (OCH-Inung-Eka Nurcahyo)