
Penyerahan hewan kurban di SMA Muhammadiyah 1 Jombang. (Foto: Humas UMM For Malang Post)
MALANG POST – Salurkan daging kurban ke daerah pelosok, adalah praktik yang penting untuk berbagi kebahagiaan Idul Adha. Serta memastikan manfaat kurban, dirasakan oleh masyarakat kurang mampu
Idul Adha 1446 H ini, hewan kurban dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), tak hanya disalurkan ke luar negeri, yang warga muslimnya minoritas. Distribusi juga difokuskan ke berbagai wilayah terpencil di luar Jawa dan berbagai daerah di pelosok Malang Raya.
Bahkan juga menyasar sekolah-sekolah yang jarang mendapat distribusi hewan kurban. Seperti
SMK dan SMA di Batu, Jember, Jombang, Malang dan puluhan kota lainnya.
Sekolah yang mendapat kurban, tidak terbatas pada Muhammadiyah saja. Tapi juga untuk sekolah yang memang membutuhkan. Penyerahannya, sudah dilakukan sejak Kamis (5/6/2025) kemarin.
“Kita tidak hanya fokus pada Malang Kota, tetapi juga ke Malang Selatan, serta daerah yang jumlah kurbannya sangat minim. Seperti Sampang dan Nusa Tenggara Timur (NTT),” kata M.S. Wahyudi, M.E., Ph.D., Ketua Pelaksana.
UMM membagi sasaran distribusi ke dalam tiga kategori utama. Yakni sekolah menengah atas (SMA/SMK), pondok pesantren binaan Muhammadiyah dan masyarakat umum yang dinilai minim kurban.
Untuk kategori sekolah, prioritas diberikan kepada lembaga pendidikan yang aktif berkontribusi terhadap UMM melalui alumninya.
Agar efisien, UMM menerapkan sistem pembelian hewan secara lokal di daerah tujuan distribusi. Selain memangkas biaya logistik, strategi ini juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.
“Kami membeli hewan kurban langsung dari peternak di daerah tujuan distribusi. Dengan cara ini, selain memangkas biaya transportasi, juga membantu menggerakkan ekonomi lokal dan memberdayakan masyarakat di sekitar,” jelas Wahyudi.

Panitia kurban Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur membagikan daging kurban dalam wadah besek beralas daun singkong. (Foto: Humas UMM for Malang Post)
Hingga saat ini, jumlah hewan kurban yang terkumpul melalui UMM, lebih dari 100 ekor. Terdiri dari sapi, kambing dan domba.
Wahyudi menegaskan, proses distribusi telah dirancang secara matang. agar tidak tumpang tindih dan disesuaikan dengan skala prioritas kebutuhan di lapangan.
Ia pun mengajak masyarakat untuk melihat kurban, sebagai bentuk kepedulian sosial yang melampaui simbol penyembelihan semata.
“Makna kurban adalah tentang keikhlasan, keadilan sosial, serta penyebaran rahmat.”
“Harapannya, distribusi tahun depan bisa menjangkau lebih banyak daerah yang benar-benar membutuhkan. Terutama yang jauh dari pusat-pusat perkotaan,” tegasnya.
Di sisi lain, salah satu staf SMA Muhammadiyah 3 Jember, Agung Sedayu, mengapresaisi dan berterimkasih kepada Kampus Putih UMM.
“Ini menjadi hadiah kurban yang juga mendorong siswa, untuk turut serta dalam proses kurban. Sehingga muncul rasa kebersamaan dan keikhlasan dalam membagikan dagingnya.”
“Terimakasih UMM. Semoga hewan kurban ini bermanfaat bagi kita semua. Apalagi ada puluhan sekolah yang menerima hewan kurban ini di berbagai wilayah,” katanya. (M. Abd Rachman Rozzi)