
PEMANASAN: Julian Guevara bersama Charles Lokoli Ngoy sebelum laga melawan Malut United. Kekalahan Arema FC di Ternate, dinilai sebuah hasil akhir yang tidak adil. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Kekalahan yang menyesakkan, terjadi di pekan ke-25. Ketika Arema FC bertandang ke markas Malut United, Stadion Gelora Kie Raha di Ternate.
Pertandingan yang berlangsung pada Selasa (4/3/2025) malam itu, berakhir dengan skor 1-2. Sekaligus menjadi kekalahan ke-9 Arema FC, sepanjang 25 laga di Liga 1 musim 2024/2025.
Bagaimana tidak, dalam laga yang disaksikan 4.625 penonton tersebut, statistik pertandingan justru ‘memenangkan’ skuadra Singo Edan. Dari sepuluh paramater, Arema FC hanya kalah dari sisi penguasaan bola. Komposisinya 53:47 untuk Malut United.
Sedangkan paramater utama, seperti total tembakan, tembakan ke gawang dan kreasi peluang, Arema FC unggul di seluruhnya. Total tembakan 18:12, tembakan ke gawang 6:4 dan kreasi peluangnya, Arema FC unggul 11:7.
Namun hasil akhir, tetap tidak bisa didasarkan pada statistik pertandingan. Setiap tim yang mampu memanfaatkan peluang, bakal bisa memenangkan pertandingan.
Seperti yang dialami Arema FC. Peluang banyak dihasilkan, utamanya di babak pertama. Bahkan tercatat, kiper Malut United melakukan lebih dari sepuluh penyelamatan, yang mampu mematahkan peluang Arema FC.
Sementara Malut United yang tidak punya banyak peluang, justru bisa mencetak dua gol dari lebih sedikitnya peluang dibandingkan Arema FC. Yakni lewat kaki Chino Martinez. Masing-masing di menit ke-51 dan 65.
Lalu bagaimana dengan Arema FC? Hanya satu gol yang bisa dihasilkan. Yakni lewat pemain pengganti, Muhammad Rafli, saat laga sudah masuk injury time. Tepatnya di menit 90+2. Tapi tidak bisa menyelamatkan Arema FC dari kekalahan.
Tak heran dalam post match press conference, gelandang yang di laga itu dipasang di posisi defender, Julian Guevara menyebut, hasil laga di ibukota Maluku Utara itu, menjadi pertandingan yang tak adil bagi Arema FC.
“Saya pikir (pertandingan ini) hasilnya sangat tidak adil. Untuk keseluruhan permainan, seharusnya kami layak mendapatkan poin. Setidaknya bisa seri,” kata pemain asal Kolombia ini.
Meski demikian, pemain 32 tahun itu harus tetap menerima apapun hasil pertandingan. Serta dipaksa untuk lapang dada, lantaran di laga tersebut, Julian juga tampil tidak mengecewakan.
Apalagi selepas kekalahan di Stadion Kie Raha, Arema FC masih memiliki sembilan pertandingan sisa. Terdekat adalah dijamu Persija Jakarta, pada Minggu (9/3/2025) mendatang.
“Hari ini kami kalah dan Malut United bisa meraih kemenangan. Sekarang kami harus tetap melanjutkan kerja keras kami,” sebut pemain yang sudah turun dalam 22 pertandingan di Liga 1 musim 2024/2025 ini.
Pelatih Maluku Utara United, Imran Nahumarury sendiri, juga mengakui saat menjamu Arema FC, menjadi sebuah pertandingan yang sulit. Terutama di babak pertama, ketika timnya banyak mendapat tekanan dari tim tamu.
“Di babak pertama, kami mengalami kesulitan. Beberapa pemain tidak tampil sesuai strategi.”
“Masuk babak kedua, saya menginstruksikan Chino, agar lebih banyak bergerak di kotak penalti. Hasilnya, kami bisa mencetak gol. Meski semua itu, memang sudah kami siapkan dalam latihan,” katanya selepas pertandingan.
Penyebab Malut United mengalami kesulitan di babak pertama, tambahnya, karena Arema FC mampu bermain dengan tempo tinggi dan banyak operan. Data statistik juga menyebut, Arema FC melakukan operan sebanyak 390 kali.
Sedangkan pelatih Arema FC, Ze Gomes, secara lugas menyebut salah satu penyebab kegagalan timnya untuk memenangkan pertandingan, karena kiper Malut United, Wagner ‘Dida’ Augusto, banyak melakukan penyelamatan gemilang.
“Malut United adalah tim yang kuat ketika bermain di kandang.”
“Saya memberikan kredit khusus kepada kiper, yang banyak menggagalkan peluang kami,” kata pelatih bernama lengkap Jose Manuel Gomes da Silva ini. (*/ Ra Indrata)