MALANG POST – Isak tangis kekecewaan mewarnai pengumuman rekomendasi pasangan calon (paslon) yang diusung Golkar dalam Pilkada Kota Malang. Begitu, Ketua Golkar DPD Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, dan rombongan tiba di Kantor DPD Golkar Kota Malang, suana sedih para pengurus sudah mulai tampak.
Sofyan Edi Jarwoko tiba di DPD sekitar pukul 21.30 WIB. Didampingi Sektetaris DPD Golkar Kota Malang, Nugroho dan Bapilu Golkar Kota Malang, Suryadi, serta seorang pengurus DPD Golkar Jatim, Rudi. Sofyan Edi memeluk satu per satu jajaran pengurus yang sabar menunggu.
Memasuki ruang Rapat Pleno Diperluas di DPD Jl Panglima Sudirman Kota Malang, yel-yel oleh peserta pun menggema. Golkar Indonesia, Indonesia Golkar, Bung Edi Pilihanku, Bung Edi Walikotaku…
Suasana riuh yel-yel, berubah isak tangis kekecewaan. Terutama para pengurus perempuan. Mereka tidak ikhlas Bung Edi tereliminasi dari bursa paslon.
Bung Edi adalah sapaan akrab Sofyan Edi Jarwoko. “Masa 6 kursi (Golkar) dikalahkan oleh 2 kursi,” ujar seorang pengurus.
Desas-desus Bung Edi yang juga Wakil Walikota Malang periode 2019-2024 oleh calon ‘impor’ dari pusat itu tampaknya telah bocor ke para pengurus. Karena sebelum Bung Edi tiba dengan membawa rekom, telah beredar luas foto bersama paslon Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin.
Penjelasan rekom paslon untuk Pilkada Kota Malang dari Golkar. (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
Dalam foto itu, paslon Wahyu-Ali diapit pimpinan Golkar dan Gerindra Kota Malang.
Setelah suasana agak hening, barulah Rapat Pleno Diperluas dalam rangka Pilkada Kota Malang dibuka oleh Sekretaris DPD Golkar Kota Malang, Nugroho. “Ini adalah realita politik, pahit getir partai harus diterima,” ungka Nugroho.
Selanjutnya untuk menjelaskan soal B1KWK (rekom) Golkar Kota Malang untuk paslon, Nugroho menyerahkan sepenuhnya kepada Bung Rudi dari DPD Jatim.
Rudi pun menjelaskan perjalanan perjuangan meloloskan Bung Edi sebagai calon. Juga komunikasi Golkar dengan parpol-parpol di Kota Malang dalam rangka koalisi untuk pilkada.
Dua minggu terakhir sebelum rekom turun juga dilakukan komunikasi intens dengan Wahyu Hidayat untuk berpasangan. Namun, realita dan dinamika politik ternyata sangat sulit ditembus. “Secara teknis tidak usah kami sampaikan. Realitanya, belum rejekinya Bung Edi. Nama Bung Edi tidak masuk di rekom yang diterimakan di DPD Jatim,” paparnya.
Meski begitu, Rudi minta kepada pengurus untuk tetap kompak dan satu komando untuk mendukung paslon yang telah direkomendasi DPP Golkar. “Tolong jaga kekompakan dan tetap satu komando dari Ketua DPD Kota Malang,” tegas Rudi.
Rekom paslon untuk Pilkada Kota Malang diserahkan yang terakhir di antara daerah-daerah lain di Jatim. Prosesnya, Selasa (37/8/2024) sekitar jam 11.00 WIB Bung Edi ditelepon pengurus DPD Jatim. Pukul 14.00 WIB Bung Edi meluncur ke Surabaya dan baru sekitar pukul 16.00 rombongan pembawa rekom dari Jakarta tiba di Surabaya.
Setelah proses administrasi, baru sekitar pukul 19.00 rekom diserahkan. Sebelum diserahkan, ada penandatangan agreement di DPD Golkar Jatim yang menurut Rudi sangat menguntungkan kemajuan Golkar ke depan. Agreement itu diteken Bung Edi dan bermaterei.(Eka Nurcahyo)
Kecewa Kami dengan Calon Import.
Kecewa.. sedih.. lanjutkan perjuangan yg bermanfaat utk masyarakat di wadah yg lain Bopo Edi
Perjuangan belum selesai..