Malang Post – Hingga hari ke tiga, sejak pertama kali Pasar Induk Among Tani Kota Batu buka, pada Senin, (2/10/2023) lalu. Belum semua pedagang di pasar yang memiliki 1.716 kios dan 914 los itu masuk dan menggelar lapak dagangannya.
Masih ada sekitar 20 persen pedagang yang belum mendapatkan jatahnya. Para pedagang yang belum mendapatkan kios ataupun los itu, merupakan pedagang yang memiliki masalah dalam hal administrasi. Contohnya seperti SK kepemilikan hilang.
Kepala UPT Pasar Induk Kota Batu, Agus Suyadi menyatakan, para pedagang yang masih bermasalah itu. Rencananya akan difasilitasi untuk mengikuti pengundian kunci tahap dua pada Jum’at mendatang. Sehingga mulai pekan depan, seluruh pedagang sudah bisa masuk ke pasar baru.
“Mereka akan kamu panggil Jumat, (6/10/2023) besok. Untuk mengikuti pengundian kunci tahap dua. Dimana akan diikuti oleh para pedagang pasar yang bermasalah dalam hal administrasi ataupun yang sudah jarang beraktivitas,” papar Agus, Rabu (4/10/2023).
Secara rinci, dia memaparkan, pengundian kunci tahap dua itu. Akan diikuti para pedagang yang SKnya hilang, pedagang yang tidak aktif, serta para pedagang yang memiliki berbagai masalah lainnya.
“Ada pedagang yang sudah tidak beraktivitas mulai tahun 2001 hingga 2023. Tetap kami berikan haknya. Tapi dengan catatan harus beraktivitas di pasar. Sebab kalau hanya berinvestasi, pasar akan nampak sepi,” tuturnya.
Agus turut membeberkan, sejumlah zona pedagang yang kurang aktif banyak terjadi di zona apel. Di zona tersebut diisi sekitar 236 pedagang. Dimana kebanyakan dari pedagang tersebut, rata-rata tak beraktivitas selama lika tahun terakhir ini.
“Dengan temuan itu, kami akan gencar melakukan sosialisasi kepada para pedagang. Guna meramaikan aktivitas ekonomi, di Pasar Induk Among Tani Kota Batu,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pedagang Sembilan Zona (Pedang IX) Pasar Induk Kota Batu, Muhammad Ali Zubaidi menyampaikan, saat ini rata-rata pedagang yang sudah menerima kunci, telah beraktivitas di Pasar Induk Among Tani.
“Pasar baru telah beroperasi. Pedagang yang sudah menerima kunci rata-rata telah beraktivitas. Meski begitu kami tetap berharap, 20 persen pedagang yang belum mendapatkan kunci bisa segera dapat. Sebab apapun permasalahannya, mereka tetap punya hak untuk mendapatkan kunci,” tuturnya.
Sebelumnya, pihaknya telah melakukan pendataan pedagang dan telah disampaikan ke pemerintah. Berdasarkan data yang dihimpunnya, ada sebanyak 2.155 pedagang. Baik pedagang yang menempati kios maupun los.
Pihaknya berharap, para pedagang yang sudah terdata itu bisa kembali mendapatkan haknya. Walaupun SKnya hilang ataupun sudah lama tidak aktif berjualan.
“SK hilang dan sudah lama tidak aktif berdagang merupakan sebuah masalah. Tapi data yang dulu sudah kami sampaikan adalah sata valid dan harus diperjuangkan. Apapun permasalahannya pedagang harya tetap ter-cover dengan bauk. Sebab mereka mencari sumber ekonomi dan berjualan. Karena itu, kami berharap mereka bis segera bergabung bersama kami untuk berdagang,” tandasnya. (Ananto Wibowo)