Malang – Minggu depan, Rumah Sakit Lapangan (RSL) di Kota Malang, siap dioperasikan. RSL yang memanfaatkan bekas asrama Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma) ini, akan digunakan merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Tetapi khusus untuk gejala ringan dan sedang.
Keberadaan RSL tersebut, diharapkan bisa dipakai untuk isolasi mandiri, bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Agar proses penyembuhannya bisa dioptimalkan.
Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji saat melakukan sidak ke Polkesma kemarin mengungkapkan, persiapan pembangunan RSL saat ini, sudah mencapai 98 persen. Jadi target beroperasi minggu depan, bisa terealisasikan.
‘’Saya sudah cek bagaimana persiapannya. Baik segi fisik sampai struktural. Saat ini, sudah 98 persen. Tinggal general cleaning saja. Insyaallah minggu depan sudah mulai bisa beroperasi,’’ terang Sutiaji di Polkesma.
Walikota yang baru kemarin mulai aktif kembali, setelah sembuh dari paparan Covid-19 itu menjelaskan, keberadaan RSL tersebut, sudah lama dinantikan oleh Pemerintah Kota Malang. Apalagi akhir-akhir ini, angka kasus Covid-19 di Kota Malang, terus mengalami lonjakan yang cukup signifikan.
Kalau pun sebelumnya sudah sempat beroperasi, namun tertunda, disebabkan angka kasus Covid-19 di Malang Raya, juga sempat mengalami penurunan. Tapi dalam beberapa waktu terakhir, justru kembali naik tajam.
‘’Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. RSL ini benar-benar yang kami harapkan. Akhir-akhir ini kasus Covid-19 mengalami lompatan yang cukup tinggi,’’ tegas mantan anggota DPRD Kota Malang ini.
Sementara itu, Dirut Rumah Sakit Saiful Anwar (RSS) Kota Malang, Kohar Hari Santoso yang juga pengampu RSL mengatakan, RSL ini nantinya akan difungsikan untuk merawat pasien Covid-19 dari yang tanpa gejala, gejala ringan hingga sedang.
Untuk tenaga kesehatan dan dokter spesialis untuk operasional RS lapangan di Polkesma. ‘’Ada dokter spesialis penyakit dalam, paru-paru, ICU, kami akan kumpulkan, termasuk laboratorium patologi klinik, mikrobiologi untuk diagnosa,’’ ungkapnya.
Sedangkan Kepala RS Lapangan, dr. Heri Sutanto membenarkan jika saat ini, kesiapan RS Lapangan sudah sampai tahan finalisasi. Hanya tinggal kebersihan dan finalisasi saja.
‘’Kami juga sudah coba alur simulasi dengan pasien juga. Sementara untuk tahap awal, dari 306 total bed yang disiapkan, akan disediakan sebanyak 150 bed untuk pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang,’’ katanya.
Ditambahkan, untuk kapasitas 150 tempat tidur, pihaknya sudah mendapat koneksi untuk mendapatkan pasien. Namun mekanisme perawatan, akan dimulai saat RS Lapangan resmi beroperasi.
‘’Kami sudah dapat koneksi untuk pasien Covid-19. Selebihnya, akan ada hotline. Apakah secara administratif dan informatif pasien tersebut layak dirawat disini,’’ imbuh dia.
Sedangkan untuk pasien yang dirawat di RS Lapangan, tetapi menunjukkan gejala berat, pihaknya akan memberikan rujukan ke RS terdekat. Sekali pun demikian, di RSL juga sudah siapkan ruang UGD dan high care unit dengan kamera pengintai.
Sementara, untuk tenaga medis dan non medis, pihaknya sudah menyiapkan sebanyak 10 dokter umum, 20 perawat, empat ahli gizi dan empat orang apoteker. Ditambah 20 orang customer service dan 12 orang keamanan.
Sedangkan untuk fasilitas, pihaknya sudah menyediakan hiburan, seperti kafe yang akan buka selama 24 jam, jogging track, treadmill hingga suasana taman.
‘’Setiap ruangan pasien di RS Lapangan memiliki sejumlah fasilitas salah satunya Smart TV. Jadi bisa memilih berita, nonton film, dan lainnya. Nanti di sini ada hiburan juga, ada café 24 jam. Mudah-mudahan ini bisa menjaga imun dari teman-teman yang masuk di sini,’’ ungkapnya.
‘’Pun yang dirawat di RSL, juga bisa melakukan hobinya. Misalnya berkebun, nanti akan difasilitasi. Seluruh fasilitas yang ada disini untuk menambah imun pasien agar segera sembuh,” kata dia. (jof/rdt)