Jakarta – Pelaku UMKM tak kenal menyerah. Berjuang dan berimprovisasi. Mengeluarkan terobosan baru menghadapi pandemi Covid-19. Aktivitas ekonomi terdampak Covid-19 memang menimbulkan perlambatan.
Pemerintah berusaha mengantisipasi hal ini, dengan meluncurkan berbagai program dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Namun, bantuan saja tidak cukup. Perlu kreativitas dan terobosan dari pelaku UMKM.
Sebagai seorang kepala keluarga yang terdapak Covid-19, Muhammad Luqman Baehaqi, pendiri UMKM PRAKARDUS, bercerita bagaimana masa pandemi dan anjuran #DiRumahAja, membuat usaha kecilnya bertumbuh. Bahkan penghasilannya bisa meningkat hingga 700 persen alias tujuh kali lipat.
Hal ini diceritakan Luqman dalam Dialog Produktif, yang mengangkat tema ‘Pandemi Tak Halangi Kreasi’. Dialog ini diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), beberapa waktu lalu.
Dikisahkan Luqman, ada langkah 4C yang dilakukannya dalam berkreasi dan melakukan terobosan usahanya. Yakni community, contemplate, cleanliness, dan care.
‘’Empat hal ini bisa saya dapatkan di masa pandemi dan menjadi berkah yang luar biasa. Awalnya berkreasi dengan kardus ini, sebagai solusi untuk memberi kegiatan sekaligus hiburan pada anak. Karena rumahnya jauh dari pusat hiburan seperti mall. Kemudian berlanjut memberi workshop tiap akhir minggu. Namun harus berhenti karena pandemi,’’ terangnya.
Ketika tidak lagi memberikan workshop dan masa-masa #DiRumahAja, Luqman memutuskan untuk belajar.
‘’Saya mempelajari banyak hal dan bahkan belajar membuat website untuk PRAKARDUS. Yang awalnya adalah PRAKARDUS dalam format workshop berubah menjadi shop dimana lewat website ini saya berjualan hasil prakarya dari kardus,’’ ujarnya.
Luqman pun tidak mengira, pendapatan di masa pandemi ini bisa meningkat hingga tujuh kali lipat.
‘’Dulu kan hanya setiap weekend saja. Sekarang jadi bisa setiap hari ada pendapatan dari penjualan lewat website,’’ ungkapnya.
Kerja keras dan kreativitas Luqman pun membuahkan hasil yang memuaskan. Masa pandemi seolah menjadi berkah bagi Luqman.
Dan memang, kreativitas merupakan salah satu kemampuan manusia yang dapat digunakan dalam mencari jalan keluar. Apakah kreativitas itu murni bakat atau sesuatu yang dapat dilatih?
‘’Dalam melatih kreativitas, maka latihlah sesuai dengan bakat dan minat. Seperti pepatah, asah pisau di sisi yang tajam jangan di sisi yang tumpul,’’ jelas Elizabeth Santosa, Psikolog Anak dan Pendidikan.
Lebih lanjut dikatakan Elizabeth, kreativitas itu memang bakat namun dapat juga ditumbuhkan dengan melatihnya.
‘’Jadi kalau saya bisa katakan, kreatif itu hubungannya dengan solusi, mencari jalan keluar, decision making. Bukan selalu tentang menghasilkan prakarya saja,’’ tukasnya.
Kreativitas, lanjut Elizabeth adalah cara berpikir divergen. ‘’Artinya punya banyak alternatif. Kalau tidak bisa lewat cara A maka bisa lewat cara B atau C. Kemudian critical thinking itu sifatnya konvergen yang arahnya mengerucut. Bagusnya, manusia itu mempunyai kemampuan berpikir baik secara konvergen dan divergen,’’ paparnya.
Lebih lanjut dijelaskan, kreativitas itu biasanya muncul dalam masa sulit. ‘’Pada masa gelap seperti masa pandemi ini harusnya banyak kreativitas yang muncul,’’ tutupnya. (*rdt)