Malang Post – Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), adalah salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI. Untuk mendukung kebijakan kampus merdeka.
PKKM ini, program kompetisi terbuka, dengan sistem seleksi berkelompok (tiered system). Bertujuan meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi, menguatkan mutu dosen dan relevansi pendidikan tinggi, menguatkan mutu dosen dan tenaga kependidikan. Serta menguatkan sistem tata kelola Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti).
Sederhananya, kampus-kampus di Indonesia berkompetisi dengan mengajukan proposal kegiatan kampus merdeka. Nantinya, kampus yang lolos akan diberikan dana hibah. Untuk melaksanakan kegiatan kampus merdeka, sesuai proposal yang telah disetujui Dikti.
Termasuk Universitas Muhammadiah Malang (UMM). Sebagai perguruan tinggi yang lolos dalam kompetisi besar tersebut, UMM atau biasa di sebut kampus putih melalui Rektor dan akademisinya, berkomitmen menerapkan program kampus merdeka secara optimal. Sehingga mutu pendidikan dan kualitas lulusan UMM pun meningkat.
Untuk mendukung program tersebut, Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik UMM, menyelenggarakan Guest Lecture Di GKB4 lantai 4. Sebagai bagian dari pelaksanaan PKKM/program kompetisi kampus merdeka tahun kedua.Pematerinya, empat dosen ahli dari Lublin University of Technology. Yang datang ke Indonesia, sebagai bentuk kerjasama dibawah koordinasi Erasmus dalam Program Teaching Mobility.
Acara dibuka Dekan FT UMM, Prof.Ir. Ilyas Masudin, MLogSCM., Ph.D..Dekan yang terkenal ramah ini dalam sambutannya menyampaikan, program internasionalisasi di Fakultas Teknik berjalan progressif, dengan adanya kerjasama dengan institusi luar negeri. Baik di pengajaran, penelitian dan upaya pengiriman mahasiswa magang.
“Tujuannya pun jelas. Demi mengembangkan potensi para mahasiswa, dalam menghadapi tantangan yang akan datang.”
“Kegiatan seperti ini, terus didorong sampai UMM menjadi centre of excellence berbasis program studi. Sebagai jawaban akan kampus merdeka,” katanya.
Kaprodi Teknik Mesin, Iis Siti Aisyah, ST., MT., Ph.D., yang juga memberikan sambutan berujar, kerjasama tidak akan berhenti di lecture exchange saja. Termasuk saat dirinya melakukan teaching mobility, di Lublin pada 20-24 Juni lalu.Dosen lulusan doktor di University of Wollongong Australia ini menjelaskan, kerjasama ini akan berlanjut dengan bentuk kegiatan lain. Yaitu kolaborasi riset dan joint publication.
“Kegiatan-kegiatan internasionalisasi seperti yang dilakukan Prodi Teknik Mesin UMM ini, diharapkan bisa tetap melakukan sistership dan sinergitas dengan universitas luar negeri.”
“Ini adalah kerjasama untuk kemajuan kami. Sebelumnya prodi Teknik Mesin sudah diakui perihal akreditasi internasional provisional IABEE. Diharapkan dengan sinergitas ini, lulusan kita bisa berkiprah dan menempuh ilmu di luar negeri,” tegasnya.
Sementara dua staff IRO (International Relation Office), Dorota dan Monica menyebutkan, institusi mereka menyediakan beasiswa untuk program Master Degree. Dan mengundang mahasiswa Teknik Mesin, untuk mengirimkan aplikasi beasiswa tersebut. (M Abd Rahman Rozzi)