Malang Post – Serah terima jabatan (sertijab) Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berlangsung beda. Cukup singkat. Dilakukan hybrid atau gabungan daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan) terbatas. Karena masih pandemi dan PPKM Darurat.
Dilakukan Jumat (30/7/2021). Diikuti Prof Dr HM Zainuddin MA dan Prof Dr H Abdul Haris M.Ag dari rumah masing-masing melalui paltform zoom. Sedangkan Wakil Rektor, dosen dan pegawai di Rektorat Lantai 1 UIN Malang.
Prof Abdul Haris menyampaikan. Ia berharap Rektor baru bisa membawa kemajuan lebih baik. Sesuai harapan sivitas akademika.
Mampu membawa UIN Maliki lebih bagus dari sisi akademik maupun non akademik. Trutama yang berkaitan dengan moralitas, akhlakul karimah dan budi pekerti.
“Saya mohon kepada dosen dan semuanya. Saya sudah bekerja maksimal. Tetapi tidak bisa memenuhi seluruh harapan dan keinginan. Apabila dalam pergaulan, baik di kantor maupun di luar kantor ada hal tidak berkenan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujar Prof Abdul Haris.
Rektor periode 2017- 2021 ini menilai. Pergantian jabatan merupakan sistem yang lumrah terjadi. Sehingga harus disikapi dengan biasa. Tidak perlu dirisaukan. Ia minta kegiatan tetap berjalan normal. Sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Sementara dalam momen bersejarah ini, Prof Zainuddin mengucapkan terima kasih. Atas jerih payah Rektor terdahulu. Juga semua tim yang membawa kemajuan bagi kampus. Dengan capaian berbagai prestasi. Baik nasional maupun internasional.
“Saya dipercaya oleh Kemenag RI melanjutkan kepemimpinan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Tentu ini bukan sesuatu yang mudah dan ringan. Karena ini amanah yang mesti diemban dengan baik dan penuh tanggung jawab,” ujar Prof Zainuddin.
Kepemimpinan Prof Zainuddin merupakan masa ketiga dalam menjadikan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai perguruan tinggi bereputasi internasional.
Periode 2021-2025 adalah periode yang tidak ringan. Tidak mudah. Apalagi di masa pandemi. Perlu kerja keras. Diperlukan sinergi dan menjaga kohesivitas dengan semua pihak.
“Seorang pemimpin tidak akan bisa bekerja sendiri. Tetapi harus didukung dan dicintai oleh jajaran dan koleganya. Semua memiliki peran untuk mengembangkan dan memajukan lembaga ini,” ujar mantan Wakil Rektor I UIN Maliki bidang Akademik ini.
Untuk diketahui, Prof Zainuddin dan Prof Harris baru saja ‘berkompetisi’ dalam jabatan Rektor periode 2021-2025. Setelah melalui serangkaian proses, Menteri Agama memilih Prof Zain, tak lain adalah Wakil Rektor di era Prof Harris sebagai Rektor UIN Malang sejak 2017.(yan)