AMEG—- Bencana alam belakangan mewarnai Malang Raya. Hujan deras, menyebabkan banjir dan longsor. Angin kencang hingga merobohkan pohon. Menerbang atap rumah.
Terbaru adalah gempa di Malang Selatan. Tak ada yang bisa terhindar dari bencana. Setiap orang bisa terkena.
Namun dampaknya bisa dikurangi atau diminimalisir. Seperti yang diulas dalam Idjen Talk radio City Guide 911 FM, Sabtu (17/4/2021).
Ketua Pusat Studi Kebumian dan Kebencanaan Universitas Brawijaya Profesor Adi Susilo menyampaikan.
“Sudah seharusnya masyarakat Indonesia khususnya Malang, menyadari kalau di wilayahnya rawan terjadi bencana,” ujarnya.
Prof Adi menekankan, agar masyarakat mengenali lingkungan dan potensi bencananya.
Apa yang mungkin terjadi di lingkungannya. Ini menjadi kunci mengurangi dampak dari bencana.
Masyarakat harus dipahamkan dengan potensi bencana apa yang bisa terjadi di sekitarnya. Mereka juga harus diarahkan memahami ciri-ciri bencana yang berpotensi terjadi.
Maka pemerintah harus hadir. Melalui organisasi perangkat daerah memberikan pemahaman tersebut. Dilakukan rutin melalui sosialisasi. Mulai dari tingkat kab/kota, kecamatan, kelurahan hingga RW dan RT.
Mengenali dan memahami karakter lingkungan dan potensi bencana, akan memudahkan antisipasinya.
Masyarakat juga dipahamkan, antisipasi atau langkah apa yang harus mereka lakukan, jika sewaktu-waktu terjadi bencana. (yan)