
Ilustrasi Hemat Air. (Shutterstock)
Malang – Air merupakan kebutuhan primer bagi miliaran penduduk bumi. Memang 70 persen permukaan bumi adalah air, namun bukan berarti kita bisa menggunakan air sesuka hati. Faktanya, masyarakat diberbagai belahan dunia justru mengalami krisis air.
Mengutip kompas. com, krisis air menempati posisi nomor satu sebagai tantangan global yang akan dihadapi dalam satu dekade mendatang. Kurang dari 1 persen jumlah air di Bumi yang dapat dikonsumsi makhluk hidup. Kondisi ini diperparah dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan industri di dunia. Ditambah lagi iklim yang terus menghangat beberapa dekade mendatang.
Hemat air menjadi solusi masalah ini. Sosialisasi dan seruan hemat air tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Peringatan Hari Air Sedunia setiap tahunnya juga menjadi momentum kampanye hemat air bagi penduduk bumi. Namaun faktanya, banyak yang tidak peduli dengan ajakan tersebut.
Sebenarnya hemat air bisa kita lakukan dengan cara sederhana di rumah, tempat kerja ataupun fasilitas umum. Berikut beberapa hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan anak cucu kita dari krisis air dikemudian hari
Mandi dengan Air Secukupnya
Aktivitas mandi termasuk menyumbang konsumsi air cukup tinggi. Agar penggunaan air tidak terlalu banyak, Anda sebaiknya menggunakan shower atau pancuran mandi dan keran yang hemat air. Mandi dengan gayung bisa menghabiskan sekitar 15 liter air sedangkan mandi dengan pancuran bisa menghemat lebih dari 60 persen air.
Selain itu, anda juga bisa mempersingkat waktu mandi. Biasanya seseorang yang mandi menggunakan shower atau air pancuran bisa menghabiskan 45 liter air per menit. Tentunya ini sangat dipengaruhi kecepatan air dari shower yang digunakan. Jadi, mempersingkat waktu mandi tentunya bisa membantu menghemat air. Bukan berarti mandinya jadi tidak bersih dan masih menyisakan busa sabun yan bun.
Siram Tanaman Secara Efisien
Menyiram tanaman tentunya juga penting. Karena tanaman juga butuh air untuk melakukan berbagai proses, utamanya fotosintesis. Aar hemat air, sebaiknya siram tanaman di pagi hari atau sore. Pasalnya, menyiram tanaman pada siang hari membuat air menguap sebelum diserap.
Selain itu, Anda sebaiknya mempertimbangkan untuk menyiram tanaman dengan tangan jika memiliki area taman yang kecil. Menyiram tanaman dengan selang biasanya menghabiskan 33 persen air lebih banyak dari pada mereka yang menggunakan sistem penyiraman otomatis.
Matikan Keran Saat Tidak Digunakan
Menyalakan keran air saat sedang sikat gigi, bercukur atau mengaplikasikan sabun pencuci muka, menjadi kebiasaan yang tak terhindarkan. Tentunya anda akan membuang cukup banyak air.
Mematikan keran air di wastafel saat tidak menggunakannya menjadi salah satu cara termudah untuk menghemat air. Langkah ini juga tidak membutuhkan banyak tenaga. Cukup nyalakan keran ketika membutuhkan air untuk membasuh wajah setelah selesai bercukur atau ketika akan kumur-kumur usai sikat gigi. Hal serupa juga bisa dilakukan ketika sedang mencuci sayuran dan buah di wastafel.
Selain itu, Anda juga harus memastikan telah menutup keran air rapat-rapat usai menggunakannya. Pasalnya tetesan air dari keran yang bocor bisa menyia-nyiakan sebanyak 90 liter air, seperti dilaporkan Forbes.
Bijaksana Dalam Mencuci Pakaian
Saat mencuci pakaian khususnya saat membilas, gunakan air sehemat mungkin. Bagi anda yang menggunakan mesin cuci, cucilah pakaian sesuai kapasitas mesin. Anda juga bisa emilih mesin cuci yang hemar air. Menggunakan mesin cuci yang hemat air, dapat menghemat 11.400 – 34.000 liter air.
Kurangi Siraman Pada Kloset
Menggunakan kloset dengan meminimalisir penggunaan siraman pada toilet duduk juga bisa embantu anda menghemart air. Tidak perlu berlebihan dalam menggunakannya. Jika bau dan kotoran sudah hilang, tidak perlu menyiram toilet lagi.
Periksa Kebocoran
Mengutip kompas. com, tetesan air pada keran bisa menyia-nyiakan hingga 90 liter air setiap harinya. Pastikan keran tertutu dengan sempurna dan saluran air atau pipa air dalam kondisi yang baik dan tidak bocor.
Tampung air ujan
Saat hujan turun, sebaiknya anda menampung air hujan tersebut. Air hujan bisa digunakan untuk menyiram tanaman di rumah, juga untuk membersihkan halaman sekitar rumah, ataupun kebutuhan lain. Namun, jangan lupa menutup tempat penampungan air hujan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk penyebab penyakit.
Itulah beberapa lagkah sederhana yang bisa dilakukan untuk menghemat penggunaan air. Selain berkontribusi untuk lingkungan hidup, lagkah sederhana yang Anda lakukan akan membantu kelangsungan hidup di bumi ini.