Malang – Pandemi boleh membatasi jarak, mobilitas dan kerumunan. Namun tidak boleh membatasi kreasi dan inovasi.
Seperti gagasan kreatif lima mahasiswa ini: Farras Danyka Putra, Alif Fatwa Ramadhani, Azzahry Dwi Pramudio, Muhammad Naufal Adiyatma dan Zidan Tri Anggoro.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, di tengah wabah covid-19 membuktikan kreasinya. Mereka membuat aplikasi game petualangan bernama Lail Adventure.
Tidak hanya sebagai sarana hiburan. Uniknya game ini juga memuat konten edukasi mengenai tokoh-tokoh Muhammadiyah.
Tim terdiri dari lima mahasiswa baru jurusan Teknik Informatika (TI). Alif salah satu anggota tim mengatakan: Lail Adventure, dibuat agar anak-anak tidak hanya mendapat hiburan saja. Tetapi juga edukasi Kemuhammadiyahan.
“Banyak kita temui anak-anak yang terlalu asik bermain game dan lupa belajar. Selain itu kebanyakan bermain game juga dapat menurunkan tingkat konsentrasi anak. Oleh karena itu tim kami membuat sebuah game yang tidak hanya sebagai hiburan tetapi juga sebagai sarana edukasi mengenai tokoh-tokoh Muhammadiyah,” kata Alif, Selasa (2/3).
Singkatnya, Alif menguraikan cara bermain game ini. Untuk menyelesaikan misi, tokoh utama dalam game akan melewati berbagai rintangan. Melawan musuh selama dalam perjalanan menuju masjid.
Setelah berhasil melalui setiap level, tampilan pada game akan berganti menjadi puzzle bergambar para tokoh Muhammadiyah.
“Dalam Lail Adventure kami menjadikan game super mario sebagai acuan. Karena mudah dimainkan berbagai kalangan. Kemudian kami memodifikasi game dan mengarahkan para pemain untuk mengumpulkan potongan puzzle. Potongan puzzle yang terkumpul, akan disusun di akhir level,” ujar mahasiswa kelahiran Samarinda tersebut.
Pembuatan game ini diakui Alif memakan waktu sekitar dua bulan. Dalam proses tersebut sempat muncul beberapa kendala.
Salah satunya karena semua anggota tim adalah mahasiswa baru. Jadi pengetahuan tentang coding masih sangat kurang. Mereka pun berusaha memahami coding melalui internet dan arahan dari dosen pembimbing.
“Selain itu, komunikasi tim kami juga kurang lancar. Karena berada di daerah yang berbeda-beda,” kata anak pertama dari dua bersaudara tersebut.
Hebatnya, meskipun sempat menemui berbagai rintangan, Lail Adventure mampu meraih Juara II pada kompetisi Asosiasi Program Studi Informatika (APSI). Diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Makasar, Senin (22/2).
Hasil ini memercikkan semangat tersendiri bagi tim untuk terus menyempurnakan Lail Adventure.
“Sekarang aplikasi ini sedang kami kembangkan lagi. Kedepannya kami berharap Lail Adventure dapat segera dinikmati oleh masyarakat luas,” tandasnya. (roz/jan)