PENUTUPAN: Kepala KPwBI Malang, Febrina, saat menutup secara resmi Artcofest 2025. Ditandai dengan melakukan manual brew di Auditorium Universitas Brawijaya. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
MALANG POST – Sebagai even yang kembali lahir, setelah sempat vakum selama enam tahun, Artcofest 2025, cukup menarik minat akademisi, komunitas kreatif dan pelaku industri kopi.
Terbukti pada even yang berlangsung Senin (3/11/2025) di Auditorium Universitas Brawijaya, dihadiri ribuan pengunjung. Tiket yang terjual, 2.488 lembar.
Juga hadir 28 kelompok saat business matching, 67 petani kopi dan 14 buyer.
Sepanjang sehari dalam momen yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang berkolaborasi dengan Universitas Brawijaya, menghasilkan transaksi Rp113 juta.
Artcofest 2025, sengaja dirancang sebagai bentuk dukungan Bank Indonesia, dalam memperkuat ekosistem pengembangan kopi dan ekonomi kreatif di wilayah Malang Raya. Temanya: ”Brewing Bridges: Fostering Connections and Driving Sustainable Growth”.
“Tema itu mencerminkan semangat sinergi, untuk memperkuat hubungan antara pelaku hulu hingga hilir industri kopi.”
“Mulai dari petani, pengolah, roastery, kedai kopi, hingga komunitas kreatif, guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Kepala KPwBI Malang, Febrina, Senin (3/11/2025) malam.
Itulah sebabnya, kata Febrina, sinergi yang terbangun antara pelaku usaha, akademisi, komunitas dan pemerintah, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah komoditas kopi, membuka akses pasar, serta memperluas peluang ekspor produk kopi khas Malang dan Jawa Timur.
“Bank Indonesia, berkomitmen mendukung pengembangan UMKM, melalui tiga strategi utama. Yaitu strategi kebijakan, implementasi serta sinergi. Semua itu dilakukan melalui penguatan korporatisasi, kapasitas dan pembiayaan kepada UMKM,” ujar alumni UGM Yogyakarta ini.

INDUSTRI KOPI: Salah satu stand yang menjual produk olahan berbahan dasar kopi, dalam even Artcofest 2025. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
Diantara penguatan value chain pada komoditas kopi, dari hulu sampai hilir, diwujudkan dalam bentuk Business Matching dan Inovasi Expo. Karena bisa mempertemukan pelaku usaha dengan lembaga keuangan. Agar bisa memperluas akses pembiayaan, serta penguatan jejaring bisnis dengan buyer atau agregator.
Tujuan utama event ini, sebut Febrina, adalah fostering connection atau memberikan jejaring bagi pengusaha, petani kopi dengan perbankan.
Karenanya, Artcofest 2025 tidak hanya serupa pameran saja. Tapi juga ada serangkaian kegiatan yang membahas secara mendalam seputar kopi. Yang memadukan edukasi, inovasi dan kolaborasi. Diantaranya:
· Coffe Talks, dengan narasumber dari akademisi, praktisi, dan pelaku industri kopi seperti Andik Irawan, Ph.D. (Founder Eiko Coffee Roaster), Prof. Luchman Hakim (UB), Prof. Mangku Purnomo (UB), serta Aji Pramono (Kapiten Nusantara) dan pelaku kopi nasional lainnya.
· Coffee Exhibition, menampilkan lebih dari 50 pelaku industri kopi dan roastery unggulan di wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Malang, seperti Vensfamily, Malbourne, SURA, Gigsy Project, Janus Coffee, Motiv, Amstirdam, Partikular dan Fifteen Seventeen Kopi Tjap Giling.
· Business Matching dan Inovasi Expo, yang mempertemukan pelaku usaha dengan lembaga keuangan untuk memperluas akses pembiayaan serta penguatan jejaring bisnis dengan buyer/agregator.
“Karena Artcofest 2025 ini, menjadi wadah untuk mendorong keterlibatan generasi muda dalam industri kopi, menumbuhkan kreativitas, serta memperkuat ekonomi kreatif berbasis komoditas unggulan daerah.”
“Selain itu, kegiatan ini sekaligus mendukung program nasional. Seperti Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), melalui upaya memperkuat ketahanan dan nilai ekonomi sektor pertanian dan UMKM,” tandas ibu dua anak ini.
Kegiatan ini, lanjut Febrina, tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Pihaknya akan terus memantau perkembangan industri kopi.
Bank Indonesia Malang, juga akan terus mengupgrade di tahun depan, lewat pelatihan di sisi hulu dan perdagangan.
“Melalui penyelenggaraan Artcofest 2025, kami mengajak masyarakat, untuk semakin mencintai dan bangga menggunakan produk kopi lokal. Serta memperkuat kolaborasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.”
“Saat ini kopi Indonesia, sudah mampu bersaing dengan kopi dari negara lain. Misalnya, Kopi Margading dari Desa Ampelgading, berhasil ekspor menjual produk ke Maroko. Lalu Kopi Sumadi Prigen Pasuruan kabarnya akan mengikuti pameran kopi di Filipina,” tegasnya. (*/Ra Indrata)




