MALANG POST – Langkah strategis ditempuh Pemkot Batu untuk memperkuat arah pembangunan daerah berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi. Wali Kota Batu, Nurochman, menandatangani Nota Kesepakatan Sinergi (NKS) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, kemarin.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Nurochman bersama Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Dr. Yopi, disaksikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Apresiasi BRIDA Optimal dan Forum Koordinasi Riset dan Inovasi Daerah (Forkorida) 2025, yang diikuti sejumlah kepala daerah dari berbagai provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.
Melalui penandatanganan tersebut, Pemkot Batu menegaskan komitmennya untuk memperkuat kolaborasi dengan BRIN dalam menghadirkan kebijakan publik yang berbasis data, riset, dan hasil kajian ilmiah.
“Sinergi ini juga menjadi wujud pelaksanaan arah pembangunan sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Batu 2025–2029, yang menekankan prinsip pembangunan berkelanjutan, inovatif dan berdampak langsung bagi masyarakat,” tutur Cak Nur sapaan Nurochman.
Menurutnya, kerja sama ini akan menjadi landasan penting dalam memperkuat kapasitas riset dan inovasi di daerah. Ia juga menilai, kebijakan yang lahir dari hasil riset akan lebih tepat sasaran dan memiliki daya guna yang tinggi.
“Melalui sinergi dengan BRIN, kami ingin memastikan kebijakan di Kota Batu tidak hanya responsif terhadap kebutuhan masyarakat, tetapi juga berbasis data dan kajian yang terukur,” ujarnya.

TANDATANGANI: Wali Kota Batu, Nurochman saat menandatangani NKS dengan BRIN guna memperkuat kebijakan berbasis riset. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Ia menambahkan, ke depan riset tidak boleh berhenti di tataran akademik semata. Hasil kajian harus bisa diterjemahkan menjadi kebijakan konkret yang mendukung pembangunan sektor-sektor unggulan Kota Batu, mulai dari pariwisata, pertanian, UMKM, hingga tata kelola lingkungan hidup.
“Dengan begitu, Kota Batu bisa semakin tangguh menghadapi tantangan zaman dan mewujudkan visi sebagai kota wisata yang berdaya saing dan berbasis pengetahuan,” katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Dr. Yopi menyampaikan, bahwa penandatanganan NKS dengan sejumlah daerah, termasuk Kota Batu merupakan tindak lanjut dari koordinasi dan diskusi intens antara BRIN dan pemerintah daerah selama beberapa bulan terakhir.
‘Langkah ini menjadi bagian penting dalam membangun sinergi antara BRIN dan pemerintah daerah. Harapannya, inovasi berbasis riset bisa benar-benar menjadi motor penggerak pembangunan di daerah,” jelasnya.
Selain penandatanganan nota kesepakatan, kegiatan di Jakarta itu juga dirangkaikan dengan penyerahan 12 rekomendasi kebijakan baru dari BRIN kepada pemerintah daerah, serta pelaksanaan Forum Inovasi Daerah. Forum ini menjadi ajang berbagi pengalaman, ide dan praktik baik dalam penguatan tata kelola riset serta pengembangan inovasi di daerah.
Kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong lahirnya kebijakan pembangunan yang lebih tepat sasaran, berkelanjutan dan berorientasi pada hasil riset lapangan. (Ananto Wibowo)




