SEKDA: Bupati Malang, HM Sanusi, saat melantik Budiar Anwar, menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, pada Kamis (25/9/2025) lalu. Dalam waktu dekat, ada 10 Kepala OPD bakal dimutasi. (Foto: Prokopim Sekda Kab. Malang)
MALANG POST – Bupati Malang, HM Sanusi, bakal segera melakukan mutasi untuk 10 Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Saat ini, pejabat-pejabat tersebut tengah mengikuti tes asesmen dan job fit proper test atau test kelayakan.
Dengan mutasi tersebut, diharapkan segera ada penyegaran di lingkungan OPD yang ada di Kabupaten Malang. Termasuk juga ‘menyelesaikan’ Kepala OPD yang dinilai bermasalah dalam kinerjanya.
Apalagi informasi yang berkembang menyebut, saat ini ada tiga oknum Kepala OPD, yang diduga melakukan pelanggaran. Salah satunya, diduga meminta sejumlah uang kepada Sekretaris Camat (Sekcam) agar bisa dilantik menjadi Camat.
Modusnya adalah menawarkan Sekcam, supaya masuk daftar dilantik sebagai Camat, dengan kompensasi ditarik sejumlah dana yang jumlahnya bervariasi.
Padahal, Tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) sudah menetapkan siapa-siapa yang akan dilantik sebagai Camat. Atau daftar Camat yang disetujui Bupati Malang bocor.
Sementara, beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Malang berspekulasi, oknum pejabat tersebut rival dari pencalonan Sekretaris Daerah (Sekda), yang digelar beberapa bulan lalu.
Muhamad Kahar, salah satu Ketua Ormas di Kabupaten Malang, mengingatkan, dalam rencana mutasi untuk 10 Kepala OPD tersebut, Bupati Malang harus benar-benar selektif.
“Jangan asal pilih pejabat. Karena rumor yang berkembang di masyarakat, untuk menetapkan nama pejabat duduk di kursi Kepala Dinas, selalu banyak tekanan dari pihak luar. Agar nama yang diusulkan bisa lolos untuk menempati posisi yang diinginkan oligarki.”
“Ini yang menjadi kekhawatiran kami dan masyarakat Kabupaten Malang. Karena jika itu benar ada intervensi dari oligarki, akan merusak sistem di pemerintahan itu sendiri. Sebab memilih pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah, adalah hak prerogratif atau hak istimewa Kepala Daerah,” tegasnya seperti dikutip dari peweimalang.com.
Secara terpisah, Sekda Kabupaten Malang Budiar Anwar membenarkan, jika Pemkab Malang bakal melakukan mutasi 10 Kepala OPD di lingkungan Pemkab Malang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Budiar Anwar, membenarkan kabar tersebut. Proses mutasi ini sedang digodok oleh tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) dan akan segera diajukan kepada Bupati Malang untuk mendapat persetujuan.
Dalam mutasi pejabat tersebut, pihaknya sudah cukup hati-hati untuk memutasi pejabat yang memiliki pangkat eselon IIB.
Pihaknya juga sudah melakukan job fit proper test di ruangannya, pada Kamis (16/10/2025) lalu. Diantaranya, Staf Ahli, drg Mahendrajaya; Sekretaris DPRD Kabupaten Malang, Bagus Sulistyawan; Kepala Dinas Pertanahan, Abdul Kodir; Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Subur Hutagalung, dan Kepala Dinas Perikanan, Victor Sembiring.
“Kewenangan yang memilih pejabat itu adalah Bupati Malang. Kami hanya mengusulkan nama saja.”
“Sehingga dari 10 orang pejabat yang akan di mutasi itu, tentunya kami menunggu rekomendasi dari Bupati Malang HM Sanusi,” paparnya.
Budiar sendiri tampaknya sangat hati-hati untuk melakukan mutasi tersebut. Apalagi mayoritas dari nama-nama yang beredar, terhitung para seniornya.
Pihaknya hanya menyebut, salah satu kriteria dalam mutasi tersebut, adalah pejabat tersebut sudah lebih dari lima tahun tidak pernah kena mutasi.
“Untuk sementara seperti itu, sambil menunggu Bupati pulang dari umrah. Apakah nanti ada perubahan atau tambahan, tergantung Bupati,” ungkapnya.
Namun demikian, Sekda menjelaskan, rotasi dan promosi jabatan merupakan hal wajar dalam birokrasi pemerintahan. Tujuannya untuk menjaga dinamika dan menghindari kejenuhan di lingkungan kerja. Dengan adanya penyegaran, diharapkan muncul inovasi baru di setiap OPD.
“Mutasi bukan hukuman, tapi kesempatan untuk berkembang. Kami ingin memberi ruang bagi pejabat yang memiliki potensi agar bisa berkontribusi lebih luas,” jelasnya. (*/Ra Indrata)




