
Atlet MMA Kota Malang saat berlaga di Porprov IX Jatim 2025 dan berjaya. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Cabor MMA telah menuntaskan pertandingan dalam Porprov IX Jatim pada Selasa (24/6/2025) malam. Pada laga yang digelar di GOR Kanjuruhan, Kepanjen itu, Kota Malang berjaya dengan menyabet 3 emas, 2 perak dan 1 perunggu.
Emas pertana Kota Malang dari Feri Ardiansah kelas 48 kg U 18-23. Perak diraih M Bahar Soifudin dari Kabupaten Kediri dan perunggu disabet Tegar Mosofin Alam (Kabupaten Mojokerto) dan Lukman Hadid (Sidoarjo).
Emas kedua Kota Malang diraih Viga B Irawan kelas 56,7 kg U 18-23. Perak diraih Leonardo Hendra S (Kota Kediri). Perunggu Rudianto (Kab Mojokerto) dan Moch Zakaryah (Kab Pasuruan).
Emas ketiga Kota Malang disabet Sekar Hayuning Qolbu kelas sandang fight U 18-23 56,7 kg putri. Perak diraih Sheril M Cantika (Bangkalan). Perunggu diraih Fadia Nur Afni (Bangkalan) dan Anisa Nala M (Kota Pasuruan).
Sementara medali perak Kota Malang disumbangkan oleh Ramadhan Akbar Saputra dan Braham S. Sedang perunggu dari Nurul Aisyah.
Azhar Bhakti, Satgas Koni Kota Malang mengungkapkan, dengan raihan itu, Kota Malang, Kota Kediri dan Kabupaten Kediri, menyabet 3 emas. Hanya saja untuk perak dan perunggu, Kota Malang sehingga juara umum.

Para pengurus Koni Kota Malang bersama Sekretaris Disporapar Kota Malang Beri dukungan untuk tim futsal putri Kota Malang di final lawan Sidoarjo. (Foto: Eka Nurcahyo/Malang Post)
Meski begitu, Azhar mengkritik panitia pelaksana (panpel) pertandingan dan technical delegation (dt) kerjanya tidak profesional. Banyak terjadi pengkondisian
Seperti wasit gunakan manual. Layar monitor tidak dihidupkan 2 hari. Sistem penjurian kacau, sehingga banyak protes dari kontingen.
“Kota Malang jedernya. Pas final, Kota Malang lawan Bangkalan. Pas ronde 3 wasit sudah silang tanda x atau lawan KO. Tetapi laga tetap dilanjutkan. Maka terjadilah protes dari Kota Malang,” ujar Ashar.
Mediasi pun antara Kota Malang dan Bangkalan dilakukan sekitar 2 jam. Akhirnya, Kota Malang dari penjurian dimenangkan Sekar pun diputuskan dapat medali emas karena Bangkalan pilih WO.
Sementara itu, dari final Futsal Putri di Jambuluwuk, Kota Batu, Rabu (25/6/2025) sore, Kota Malang gagal juara. Kota Malang kalah drama adu penalti dari juara bertahan Sidoarjo 3-4 (1-1).
“Permainan kedua tim imbang. Kota Malang mencetak gol lebih dulu. Tetapi kemudian berhasil disamakan. Hingga terjadi adu penalti,” kata Wahyu Setyawan, Sekretaris Disporapar Kota Malang.
Wahyu menilai para pemain Kota Malang kalah mental. Sebab, tim lawan juara bertahan dan banyak yang senior. Sedang, pemain Kota Malang masih muda-muda dan itu masih dapat dimainkan di Porprov mendatang. (*/Eka Nurcahyo)