
MALANG POST – Manajemen Jawa Timur Park (JTP) Group menyampaikan penjelasan pasca insiden jatuhnya seorang pengunjung berinisial RDP (14). Dia terjatuh dari sebuah wahana permainan bernama Pendulum 360 hingga mengalami patah tulang.
Manager Marketing and Public Relations JTP Group, Titik S Ariyanto menegaskan, JTP Group memiliki prosedur standar keamanan yang dilakukan secara rutin. Setiap wahana, termasuk wahana ekstrem, diklaim selalu menjalani pemeriksaan harian sebelum dibuka untuk pengunjung.
“Insiden tersebut adalah murni kecelakaan yang tidak diharapkan oleh siapapun,” tutur Titik.
Dari peristiwa itu, Titik mengungkapkan jika manajemen JTP Group sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Dari insiden tersebut, juga menjadi bahan evaluasi besar-besaran dalam internal JTP Group.
“Ini adalah murni kecelakaan yang tidak diharapkan oleh siapapun. Dari hal ini juga menjadi evaluasi bagi kami mengenai teknis yang terjadi, mengapa hal ini bisa terjadi. Saat ini kami masih menunggu hasil penyidikan dari pihak yang berwenang,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan, jika wahana permainan Pendulum 360 JTP 1 telah beroperasi selama 14 tahun tanpa masalah berarti. “Selama kurun waktu tersebut, wahana ini diklaim tak pernah ada masalah,” tambahnya.

TUTUP SEMENTARA: Wahana ekstrem Pendulum 360 saat ini ditutup sementara pasca peristiwa terjatuhnya seorang remaja. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Sebelum peristiwa itu terjadi, wahana adrenalin tersebut telah melalui pengecekan dan dinyatakan layak beroperasi. Di hari itu, wahana telah beroperasi sejak pagi dan telah dinaiki banyak pengunjung sebelum kejadian sore itu.
“Setiap pagi, seluruh wahana permainan di theme park milik JTP Group menjalani pemeriksaan harian atau daily inspection check (DIC) sebelum dibuka untuk pengunjung,” ungkapnya.
Titik menyatakan, apabila ditemukan kendala dari pemeriksaan tersebut, manajemen tidak akan memaksakan wahana beroperasi dan akan dilakukan perbaikan terlebih dahulu.
“Sebagai antisipasi kejadian serupa tak terulang, kami setiap hari melakukan DIC terhadap semua wahana kami, jadi pengecekan setiap hari ada,” tutur Titik.
Disisi lain, pihaknya memastikan pengobatan korban akan dicover pihak JTP Group sesuai anjuran dokter dari rumah sakit yang merawatnya. Pasca peristiwa itu, pihaknya juga segera membawa korban ke rumah sakit yang bekerja sama dengan JTP1. Namun atas permintaan keluarga, korban di bawa ke rumah sakit pilihan dengan dokter yang juga dipilih oleh pihak keluarga.
“Hal tersebut telah kami penuhi, sampai dengan perawatan yang disampaikan oleh dokter atau pihak rumah sakit,” tutupnya. (Ananto Wibowo)