
MALANG POST – Ribuan pelari dan penonton berkumpul dalam ajang bergengsi Tokyo Marathon 2025, menuntut kesiapsiagaan medis yang optimal.
Di garis terdepan pengamanan kesehatan, tim medis dari Kokushikan University berperan penting dalam memastikan keselamatan peserta.
Termasuk keterlibatan dr. Ali Haedar, Sp.EM, KPEC, FAHA, FICEP, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang juga dokter spesialis emergensi di RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur.
Sebagai bagian dari Medical Standby Team Kokushikan University, dr. Ali Haedar ikut serta dalam operasi medis yang terdiri dari mahasiswa paramedik, paramedis, perawat dan dokter. Tim ini ditempatkan di berbagai titik strategis sepanjang rute marathon, siap merespons berbagai kondisi medis.
“Kami menempatkan First Aid Teams di sepanjang rute untuk memberikan respons cepat terhadap insiden kesehatan. Selain itu, tim Mobile First Aid yang terdiri dari paramedis bersepeda memungkinkan akses cepat di area yang sulit dijangkau ambulans,” ungkap dr. Ali Haedar melalui Humas FK-UB, Rabu (19/4/2025).
Dengan sistem Medical Control Room yang terhubung langsung dengan Tokyo Fire Department, koordinasi respons darurat berjalan dengan efektif.
“Sistem ini memungkinkan kami memantau setiap kejadian secara real-time dan memastikan transfer pasien ke rumah sakit berjalan lancar,” tambahnya.

dr. Ali Haedar, Sp.EM, KPEC, FAHA, FICEP, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang juga dokter spesialis emergensi di RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur. (Foto: Istimewa)
Dalam event ini, tantangan utama yang dihadapi adalah meningkatnya kasus akibat suhu yang tinggi, termasuk heatstroke dan dehidrasi. Selain itu, tim medis juga berhasil menangani dua kasus henti jantung dengan intervensi cepat melalui penggunaan AED.
“Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya edukasi masyarakat tentang pentingnya aksesibilitas AED dalam situasi darurat,” kata dr. Ali Haedar.
Lebih dari sekadar pengalaman menangani kasus medis, keterlibatan dalam Tokyo Marathon 2025 memberikan wawasan berharga untuk perbaikan ke depan.
Menurut dr. Ali Haedar, beberapa aspek yang perlu ditingkatkan adalah platform komunikasi antar-unit, kesadaran publik mengenai hidrasi dan pencegahan heatstroke, serta optimalisasi alokasi sumber daya medis.
Saat ini, dr. Ali Haedar tengah menjalani Research Fellowship di Research Institute of Disaster Management and Emergency Medical System, Kokushikan University, Tokyo. Sembari mengejar gelar Ph.D dalam bidang Emergency Medicine di universitas yang sama.
Pengalamannya dalam event besar seperti Tokyo Marathon menjadi bagian penting dari risetnya dalam bidang Prehospital Emergency Care dan Disaster Medicine.
“Kami tidak hanya memberikan pelayanan medis, tetapi juga membangun budaya keselamatan dan kesiapsiagaan dalam setiap event besar. Saya bangga dapat menjadi bagian dari tim medis Kokushikan University di Tokyo Marathon 2025,” tutupnya.
Dengan keterlibatan aktif dalam berbagai kegiatan internasional, dr. Ali Haedar tidak hanya mengharumkan nama Indonesia, tetapi juga terus berkontribusi dalam pengembangan sistem kegawatdaruratan medis di tingkat global.
Diketahui Tokyo Marathon 2025 adalah edisi ke-18 dari perlombaan maraton tahunan di Tokyo, yang diadakan pada hari Minggu, 2 Maret 2025. Sebuah maraton Label Platinum, ini adalah yang pertama dari enam acara tahunan World Marathon Majors yang diadakan pada tahun 2025. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)