
MALANG POST – Tahapan lomba desa/kelurahan Kota Batu Tahun 2025 terus berlanjut. Setelah sembilan desa/kelurahan dilakukan penilaian administrasi oleh tim juri. Kini menghasilkan tiga desa/kelurahan terbaik yang berhak maju ke proses selanjutnya.
Tiga desa/kelurahan yang dinyatakan lolos tiga besar itu diantaranya adalah Kelurahan Sisir di Kecamatan Batu, Kelurahan Junrejo di Kecamatan Junrejo dan Desa Oro-oro Ombo di Kecamatan Batu.
Kepala DP3AP2KB Kota Batu, Ririk Mashuri menyatakan, dari proses penilaian administrasi yang telah dilakukan sebelumnya, dipilih tiga besar desa/kelurahan terbaik yang akan melanjutkan ke tahap berikutnya. Di tahap berikutnya, tiga desa/kelurahan terbaik itu akan menjalani peninjauan lapangan oleh tim juri.
“Tim penilai terdiri dari unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Batu, TP PKK dan akademisi melakukan kunjungan langsung ke tiga desa/kelurahan yang masuk dalam tiga besar finalis,” urai Ririk, Jumat (14/3/2025)
Dia menambahkan, peninjauan lapangan dilaksanakan bertujuan untuk mencocokkan data administrasi dengan kondisi nyata di lapangan, sekaligus melihat secara langsung inovasi, program unggulan, serta pemberdayaan masyarakat yang telah dilaksanakan oleh masing-masing desa/kelurahan.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari tiga tahap rangkaian lomba,” imbuhnya.

PENILAIAN LAPANGAN: Tim juri lomba desa/kelurahan di Kota Batu saat melakukan penilaian lapangan di tiga desa/kelurahan yang lolos tiga besar kegiatan tersebut. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Sebelumnya, peserta telah melalui penilaian administrasi pada 10 Maret 2025. Selanjutnya, ketiga finalis ini akan melanjutkan ke tahap paparan dan penyajian video profil desa/kelurahan yang dijadwalkan berlangsung pada 25 Maret 2025.
“Melalui lomba ini, Pemlot Batu ingin mendorong seluruh desa dan kelurahan untuk terus meningkatkan kinerja pemerintahan, kewilayahan dan kemasyarakatan, serta mendorong lahirnya inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” paparnya.
Termasuk didalamnya bagaimana inisiatif, kreativitas dalam pemberdayaan masyarakat tentunya berbasis E Government. Namun tidak mengesampingkan pelestarian adat dan budaya. Termasuk didalamnya ke tanggap siaga bencana hingga pengaturan investasi.
Selain itu, dilakukan pula evaluasi bagaimana keterlibatan masyarakat, lembaga kemasyarakatan dalam proses pembangunan desa/kelurahan.
“Sudah ada indikatornya, contoh dalam bidang kemasyarakatan, ada aspek keamanan dan ketertiban, pendidikan juga kesehatan didalamnya. Lalu di bidang ekonomi, bagaimana penanggulangan kemiskinan hingga peningkatan masyarakat,” papar dia.
Tim penilai, juga melakukan evaluasi dan penilaian perkembangan pembangunan atas usaha pemerintah, bersama masyarakat desa/kelurahan yang bersangkutan.
Diketahui, tahun sebelumnya, Kota Batu berhasil mengantarkan salah satu desanya menjadi pemenang lomba desa tingkat nasional, tahun ini diharapkan Kota Batu kembali bisa menunjukkan prestasi terbaik di tingkat provinsi maupun nasional.
Tahapan selanjutnya akan ditutup dengan rapat pleno penetapan juara yang akan mewakili Kota Batu di ajang Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Timur.
“Pemerintah berharap, melalui ajang ini, akan terpilih desa atau kelurahan yang siap menjadi contoh teladan dalam pengelolaan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Sekaligus mewakili Kota Batu di ajang provinsi bahkan nasional,” tutupnya. (Ananto Wibowo)