
Inovasi edible film bioplastic dari kulit ikan lele ini mampu kurangi dampak sampah plastik dan memberikan alternatif kemasan ramah lingkungan. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Wiwin Lastahira, mahasiswi semester akhir Program Studi S1 Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Malang (UM), terus menginspirasi dengan beragam prestasi dan inovasi.
Perantau asal Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat ini, menunjukkan dedikasinya dalam bidang akademik dan non-akademik.
Selama masa studinya, Wiwin telah mengukir banyak pencapaian. Pada 2022, ia menjadi finalis Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional kategori desain kapal patroli di UPVN Jawa Timur.
Pada 2023, ia bersama timnya meraih finalis dalam Boat Race Competition divisi prototipe kapal feri pariwisata di Politeknik Perkapalan Surabaya dan terpilih sebagai Top 5 Duta Kampus UM.
November 2023 menjadi puncak prestasinya dengan meraih Juara 2 Nasional Program Kreativitas Mahasiswa Asosiasi MIPA LPTK Indonesia (AMLI) berkat inovasi “Pirolisis Limbah Styrofoam Menjadi Bahan Bakar Cair Setara Solar”.
Pada 2024, Wiwin memimpin timnya dalam ajang PKM-GFT di PIMNAS dengan inovasi “Integrated Laboratory Furniture” yang ramah lingkungan.

Inovasi ini berhasil lolos pendanaan nasional, mempertegas komitmennya terhadap isu lingkungan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Ia juga meraih Juara 3 lomba esai tingkat Jawa-Bali di Universitas Kanjuruhan Malang dan aktif dalam kompetisi berbasis penelitian fisika.
Selain kompetisi, Wiwin aktif berorganisasi. Ia menjadi staf ahli di BEM FMIPA UM (2022) dan anggota USRC Team selama tiga tahun dengan berbagai jabatan, termasuk manajer non-teknis (2024).
Di Paduka UM, Wiwin menjabat sebagai sekretaris umum (2023) dan kepala divisi Humas (2025). Kepemimpinannya dalam berbagai organisasi mencerminkan semangat kolaborasi dan pengembangan diri.
Saat ini, Wiwin tengah fokus pada tugas akhirnya, mengembangkan inovasi edible film bioplastic berbahan kulit ikan lele. Penelitian ini bertujuan mengurangi dampak sampah plastik dan memberikan alternatif kemasan ramah lingkungan.
“Permasalahan sampah plastik akan terus menjadi isu utama. Dengan material bioplastik yang aman dan non-toxic, saya berharap ini dapat berdampak pada sektor industri makanan di masa depan,” ujar Wiwin.
Dalam prosesnya, Wiwin memanfaatkan silika dari sekam padi sebagai bahan aktif. Meski menghadapi lima kali kegagalan dalam penelitian, ia tak menyerah.
“Kunci keberhasilan adalah konsistensi, banyak membaca jurnal, dan belajar dari pengalaman,” tambahnya. Dukungan tim NM Group juga menjadi faktor penting keberhasilannya.
Wiwin berharap inovasinya dapat terus berkembang dan menginspirasi mahasiswa lain.
“Pesan saya, carilah pengalaman, relasi, dan jangan pernah takut mencoba. Tetap semangat, meski gagal,” tutup Wiwin dengan penuh semangat. (*/M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)