
PENETRASI: Arkhan Fikri harus sering kali menghindar dari kawalan Rio Fahmi di lini tengah. Pemain muda Arema FC itu berkali-kali mampu mengirimkan umpan berbahaya. (Foto: Arema Official)
MALANG POST – Bukan Arema FC jika tidak membuat deg-degan suporternya. Bagaimana tidak, bermain melawan sembilan pemain sejak menit ke-37, tapi justru tertinggal terlebih dahulu.
Gol tendangan lambung dari tengah lapangan, yang dilakukan Rizky Ridho di menit ke-65.
Padahal ketika itu, permainan benar-benar berlangsung setengah lapangan. Persija yang tidak memasang satu pun striker, setelah dua pemainnya diusir Wasit Steven Yubel Poli, hanya bisa bertahan total.
Tapi karena terus mengurung Persija sampai di tengah lapangan, menjadikan kiper Lucas Frigeri juga lupa jika posisinya terlalu jauh meninggalkan gawangnya.
Tak heran jika dalam sebuah serangan balik cepat, Rizky Ridho yang mendapatkan umpan dari Ryo Matsumura, hanya butuh dua kali drible dan melepaskan tendangan mautnya.
Lucas Frigeri, kiper Arema FC asal Brasil, hanya bisa melongo melihat bola melambung tinggi di atas kepalanya dan di luar jangkauan tangannya. Tapi bisa menghujam ke gawang yang kosong.
“Selamat untuk Persija, dengan gol yang sangat bagus itu. Tetapi untung setelah gol itu terjadi, pemain kita bisa langsung bangkit,” kata Ze Gomes, pelatih Arema FC, dalam post match press conference, Minggu (9/3/2025) malam.
Bisa jadi, andai Rizky Ridho tidak mencetak gol tersebut, pemain-pemain Arema FC tetap akan kesulitan menjebol gawang Persija. Ketika masih dikawal kiper Carlos Eduardo.
Karena sejak menit ke-37, setelah lawan hanya berjumlah sembilan pemain, tetapi Johan Ahmat Alfarizie dan kawan-kawan, justru seperti kesulitan untuk mencetak gol.
Berbagai cara sudah mereka lakukan. Namun karena ketatnya pertahanan Persija, menjadikan banyak peluang itu selalu mentah di daerah pertahanan Persija.
Baru setelah tertinggal 0-1 lewat gol Rizky Ridho, Arema FC bisa memanfaatkan kelengahan pemain Persija, yang masih dalam suasana kemenangan.
Terbukti, hanya butuh waktu tiga menit bagi Arema FC, untuk bisa menyamakan kedudukan. Bukan lewat skenario umpan satu dua di dalam kotak penalti. Melainkan tendangan keras dari luar kotak penalti yang dilakukan Pablo Oliveira, yang langsung menghujam ke gawang Persija.
“Pertandingan yang bagus. Kedua tim bermain dengan bagus. Tapi saat Persija mendapat dua kartu merah, seharus Arema FC bisa memanfaatkan peluang tersebut.”
“Nyatanya justru kita yang kebobolan terlebih dahulu. Kondisi itu sempat membuat kita semakin kesulitan.”
“Tetapi alhamdulillah, tidak terlalu lama kita bisa mencetak gol dan langsung bisa membuat pemain untuk bangkit kembali,” kata pelatih bernama lengkap Jose Manuel Gomes da Silva ini.
Pelatih asal Portugal itu sepanjang pertandingan, memang terlihat berkali-kali meminta pemainnya lebih fokus pada pertandingan.
Hal itulah yang menjadikan meski Arema FC, tidak terburu-buru dalam setiap melakukan serangan. Keseimbangan antara serangan dan pertahanan, terus tetap dilakukan. Utamanya untuk mengantisipasi counter attack yang bisa dilakukan Persija.
Dengan kemenangan itu, berarti Arema FC berhasil memupus rekor lima tahun tak pernah menang lawan Persija. Bahkan di putaran pertama lalu, di Stadion Gelora Soepriadi Kota Blitar, Arema FC harus menyerah 1-2 lawan Persija Jakarta.
“Ini pertandingan yang sangat penting untuk Arema FC. Karena kami lima tahun tidak pernah bisa menang lawan Persija.”
“Jadi kita memulai pertandingan itu dengan motivasi besar. Karena kita butuh tiga poin. Jadi kita bahagia sekali untuk bisa mendapatkan tiga poin,” sebut Julian Guevara, perwakilan pemain Arema FC.
Dengan kemenangan ini, mengembalikan posisi Arema FC ke peringkat ke-7 klasemen sementara Liga 1 musim 2024/2025.
Arema FC berhasil mengumpulkan 39 poin dari hasil 11 kali menang, enam kali seri dan sembilan kali kalah. Agregat golnya menjadi 43-37. (Ra Indrata)