
Beberapa waktu lalu mantan presiden RI Jokowi Titipkan Kota Malang ke WALI: Selesaikan Macet dan Banjir. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Penanganan banjir di kawasan Soekarno-Hatta (Suhat) menemui titik terang. Seperti diketahui, permasalahan banjir di Kota Malang, yang salah satunya adalah di wilayah Suhat menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota Malang dari tahun ke tahun.
Berbagai upaya terus dilakukan, dari masa ke masa kepemimpinan hingga dilanjutkan di masa kepemimpinan Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan.
Terbaru, penanganan banjir di kawasan Suhat selain dianggarkan melalui APBD Kota Malang Tahun 2025, juga disokong APBD Provinsi Jawa Timur.
Tak main-main anggarannya pun sangat besar yaitu Rp 32 miliar untuk biaya penanganan banjir di wilayah Soekarno-Hatta kota malang ini.
Kabarnya hadiah ini diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak yang hadir dalam kegiatan Rapat Paripurna Serah Terima Jabatan (Sertijab) Wali Kota Malang, Minggu (2/3/2025).
Disatu sisi Walikota Malang Wahyu Hidayat juga merasa bersyukur akan bantuan ini. Menurutnya ini salah satu prioritas yang sudah diproses bertahun-tahun.
“Kini, 2025 kita dapat bantuan Provinsi untuk mengatasi banjir suhat,” imbuhnya.
Dengan adanya bantuan ini, Wahyu berharap agar banjir kawasan Suhat Kota Malang bisa segera teratasi, meski belum sepenuhnya.
“Harapan kita banjir jadi prioritas untuk bisa kita kurangi,” ungkapnya.
Dengan begitu, Wahyu memastikan penggarapan pengentasan banjir kawasan Suhat segera dilakukan. Ia berjanji, akhir Maret 2025 ini bisa dikerjakan.
“Kalau tadi diminta segera. Insyallah setelah hari raya. Tiga minggu lagi,” katanya.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Surraduhita mengaku bersyukur bahwa bantuan dari Provinsi Jatim itu benar-benar terwujud saat ini.
“Sudah kita bahas, ada bantuan dan sekarang tersepakati,” Ia juga mengingatkan, “Anggaran pendampingan dari APBD untuk bisa memaksimalkan penanganan banjir Suhat.”
“Anggaran pendampingan masuk di PUPR. Itu sudah ada dan segera digunakan,” tandasnya.
Terpisah Kepala DPUPR-PKP Kota Malang Dandung Djulhardjanto juga menyampaikan bahwa Drainase Suhat sekarang dalam proses pengadaan. Rencananya, akhir Maret atau setelah lebaran pekerjaan konstruksi dimulai.
Dandung menyebut proyek tersebut ditargetkan rampung dalam 6 bulan pengerjaan yakni sekitar Oktober 2025.
“Mudah mudahan Oktober nanti menjelang musim hujan, saluran drainase di Suhat itu sudah bisa aktif,” ungkapnya.
Menurutnya, pembangunan drainase Suhat ini bakal menggunakan anggaran dari APBD Provinsi Jatim. Nilainya mencapai Rp 32 milyar.
Sementara Pemkot Malang melalui DPUPR-PKP Kota Malang juga akan berkontribusi melalui penanganan jaringan drainase sekitar kawasan Suhat.
“Karena dampak banjir di Suhat ‘kan tak hanya dari sana saja. Dari wilayah Sengkaling juga. Jadi sharing kami, salah satunya kami membuatkan sudetan penanganan drainase di Jalan Candi Panggung Barat.”
“Itu nanti kami integrasikan dengan drainase Suhat. Jadi air bisa langsung mengalir ke Sungai Brantas.”
Dandung memproyeksikan bahwa pembangunan jaringan drainase Suhat ini, bisa mengurangi intensitas banjir di sejumlah titik sekitar kawasan Suhat.
“Kalau ini nanti jadi, itu bisa mengurangi banjir di wilayah Kedawung, Purwantoro, Sulfat. Termasuk di kawasan jalan bunga bunga,” tuturnya.
“Pengurangan air diproyeksikan antara 50 sampai 70 persen, besar banget. Jadi mudah mudahan pembangunannya lancar,” tandasnya. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)