
Prof. Ahmad Sabaruddin Saat Memberikan Pemaparan Materi. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Sejumlah dosen lintas jurusan UB melakukan program pengabdian Masyarakat bertema “Scientists of UB Goes to Community” untuk transfer ilmu pengetahuan yang telah dikembangkan di perguruan tinggi, (2/2/2025).
Para ilmuwan dituntut tidak hanya mampu mengembangkan tekhnologi dan ilmu pengetahuan di dunia kampus. Tetapi juga perlu melakukan pengabdian Masyarakat untuk menerapkan ilimu yang dipelajari dan dikembangkan.
Pengabdian Masyarakat tersebut diikuti oleh beberapa dosen lintas fakultas, yaitu Dr. Mohammad Nuh (Fakultas Ilmu Administrasi); Prof. Ahmad Sabaruddin (MIPA); Prof. Sugiono (F.Teknik Industri); Dr. Merlya Balbeid (FKG); Dr. Nadia Artha Dewi (FK); Dr. Candra Dewi (FILKOM); Dr. Mufidah Afiyanti (MIPA); dan Dr. Runi Asmaranto (FT).
Dalam sambutannya selaku perwakilan Tim UB, Prof. Sabaruddin mengatakan agar ilmuan tidak hanya menjadi menara gading, maka perlu melakukan pengabdian untuk mensosialisasikan ilmu yang dikembangkan di Kampus.
Prof. Sabaruddin menjelaskan dua kegiatan yang diadakan di desa Montok, yaitu penyuluhan kesehatan gigi dan mata bagi siswa siswi SDN Montok 1 Kecamatan Larangan.
Selain itu, kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh para dosen dari berbagai fakultas di UB tersebut juga melakukan diskusi dengan perangkat desa dan pengurus Bumdes tentang peran teknologi informasi bagi pengembangan kelembagaan Bumdes.
Sementara itu, Mohammad Nuh, selaku koordinator kegiatan pengabdian menyampaikan bahwa program “Ilmuan UB Sambang Masyarakat” difokuskan dalam dua kegiatan, yaitu pertama penyuluhan tentang Kesehatan mata dan gigi bagi guru dan siswa.
Kedua adalah diskusi dengan pengurus Bumdes tentang pengelolaan Bumdes. Kegiatan pertama dimaksudkan untuk transfer knowledge bagi para guru dan siswa dalam deteksi dini gangguan kesehatan mata dan gigi.
“Kegiatan kedua ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bagi para pengurus Bumdes untuk memanfaatkan tekhnologi informasi dalam kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bumdes agar lebih berdaya saing dengan sektor bisnis lainnya,” kata Mohammad Nuh
Menurut Dr.,dr. Nadia, salah satu Dosen Fakultas Kedokteran UB edukasi deteksi dini gangguan Kesehatan mata (penglihatan) akan membantu mengurangi akibat yang lebih fatal bagi siswa, yaitu makin parah, juling, dan mata malas.
Melalui penyuluhan dan praktik pemeriksaan kesehatan oleh guru terhadap siswa diharapkan mampu melakukan deteksi dini secara mandiri terhadap siswa yang mengalami gangguan Kesehatan mata.
Hal senada disampaikan oleh Dr. drg. Merly, sebagai dosen dan spesialis gigi bahwa melalui penyuluhan diharapkan akan tumbuh kesadaran lebih awal bagi siswa untuk memelihara giginya.
Pada aspek penguatan kelembagaan Bumdes, menurut Candra, dapat memberikan konstribusi positif bagi pertumbuhan perekonomian desa.
Bumdes menghadapi lingkungan kompetisi bisnis yang tidak ringan. Oleh karena itu, penguatan kelembagaan, khususnya pengembangan bisnis secara online dan digitalisasi manajemen harus diprioritaskan.
Salah satunya adalah pengembangan website dan pemanfaatan media sosial untuk pemasaran produk yang dijual oleh Bumdes. Selain itu, teknologi juga dapat dimanfaatkan dalam pengelolaan keuangan. (*/M abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)