
Bupati Malang Sanusi saat mengikuti kegiatan Retret Kepala Daerah di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, yang digelar mulai dari 21-28 Februari 2025. (Foto: Istimewa)
MALANG POST – Sebelumnya diketahui bahwa sebanyak 48 kepala daerah belum menghadiri retret di Akmil Magelang pada Jumat 21 Februari 2025.
Hal tersebut mungkin terjadi karena ada larangan dan instruksi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal penundaan mengikuti retret bagi kepala daerah dari partainya tetap berlaku.
Sementara itu kepala daerah yang tidak mengikuti retret akan dirasa sangat rugi. Pernyataan ini disampaikan politikus Budiman Sudjatmiko.
Menurutnya, retret itu sangat penting. Bukan cuma untuk intelektual. Tapi semangat patriotisme yang terbangun. “Ya, jadi rugi kalau enggak ikut,” imbuhnya.
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) ini menambahkan. Kesetiaan pada partai akan berakhir ketika kesetiaan pada negara dimulai.
Seperti yang dicontohkan Presiden pertama RI Soekarno yang kesetiaannya kepada negara melampaui kesetiaan pada partai.
Semua kepala daerah dipilih oleh rakyat dengan tidak memandang apapun partainya. Sejak itu bagi pemimpin daerah yang terpilih tentunya harus mengabdi.
Menurutnya, retret merupakan forum yang mengikat solidaritas, menumbuhkan patriotisme semangat militan pengabdian pada negara.
“Kesetiaan pada bagian-bagian itu, harus melebur menjadi kesetiaan pada keseluruhan yaitu negara dan bangsa. Seperti Bung Karno melampaui kesetiaan pada partai untuk pada negara.”
“Beliau mengajarkan itu. Saya merasa jadi murid bung Karno, sejak SD saya setuju dan itu yang harus kita jaga,” jelasnya.
“Walikota, gubernur, wakil gubernur segala macam adalah dipilih oleh rakyat. Rakyat apapun partainya dan mungkin banyak yang enggak berpartai juga yang memilih.”
“Dan mereka harus mengabdi itu. Saya juga pernah ikut retret pada waktu menjadi bagian Taskin,” pungkasnya. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)