
MALANG POST – Tahun baru China saat ini, yang masuk dalam shio ular kayu, dianggap sebagai tahun yang lebih optimis dibandingkan tahun sebelumnya.
Kata Geomancer Feng Shui, Hariadi, di tahun shio ular kayu ini, sebagai tahun yang lebih baik dari sebelumnya.
“Karena tahun ini adanya hubungan elemen kayu dan api yang sifatnya saling membantu,” katanya saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Rabu (29/1/2025).
Sehingga kalau dikaitkan dengan rezeki, tambahnya, sebenarnya tinggal diraih saja. Begitupun dengan hiruk pikuk di tahun sebelumnya, akan lebih reda di tahun ini.
Hariadi juga menyampaikan, tahun ini sebagai tahun yang bagus untuk kemajuan diberbagai bidang. Seperti salah satunya energi.
“Tahun ini orang-orang perlu memikirkan kembali, soal beberapa perencanaan besar tahun sebelumnya yang sempat ditunda, untuk dijalankan dengan lebih fokus dan strategi yang lebih tertata, demi menuju kesuksesan,” tegas Ketua BPPD Kota Malang ini.
Pembacaan peruntungan shio itu sendiri, sebut Hariadi, sudah ada sejak 4 ribu tahun sebelum masehi yang muncul di Tiongkok.
Sampai sekarang masih banyak orang, seperti pengusaha sukses, yang menggunakan ilmu ini untuk banyak hal. Seperti menentukan jenis bisnisnya, lokasi kantor dan lainnya.
Sedangkan dalam kacamata dosen Sosiologi UB, Wida Ayu Puspitosari, soal adanya pembacaan peruntungan shio itu, kaitannya dengan pengetahuan yang bertransformasi pada kebudayaan dan nilai-nilai filosofis.
Seperti di tahun ini adanya shio ular kayu, Wida menyebut dalam kepercayaan tiongkok, ular itu simbol kebijaksanaan. Seperti dalam literatur klasik tiongkok.
“Untuk siklus pergantian kulit ulat, itu relevan dengan dinamika sosial yang ada. Jadi secara kesimpulan, untuk ular kayu sendiri, berarti kerangka transformasi sosial dalam menghadapi perubahan global,” katanya.
Wida Ayu Puspitosari juga menjelaskan, sebagian besar masyarakat Indonesia masih percaya soal hal-hal magis.
Tapi kalau berkaitan dengan ramalan shio, seharusnya tindakan masyarakat ketika mendengarkan kebaikan-kebaikan yang akan terjadi, maka bisa memberikan semangat untuk mengusahakan tujuannya.
“Akan sia-sia kalau hanya percaya peruntungan, tapi tidak ada usaha apapun yang dilakukan,” jelasnya.
Wida menambahkan, ketika terjadi permasalahan pun, harusnya ada keberanian untuk menyelesaikan. Perlu ada inovasi juga apalagi kalau kaitannya dengan banyak orang. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)