
MALANG POST – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mitra Sejati Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu binaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) mencatatkan sejarah baru. Mereka berhasil menjalin kerja sama dengan salah satu BUMN yakni PT Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia).
Dari kerja sama ini, menjadi angin segar bagi petani di Kota Batu. Kini, mereka tak perlu lagi bingung mendistribusikan hasil pertaniannya. Menyusul dari jalinan kerja sama ini, akan dipasok bahan baku sayur-mayur 2,5 ton per minggu.
”Mulai Januari 2025 ini kelompok-kelompok tani yang ada di Gapoktan Mitra Sejati sudah bisa menjadi mitra pemasok hasil pertanian ke PT Pelni. Mengingat proses negosiasi, penawaran serta konsep MoU kedua belah pihak telah dilakukan 3-4 bulan lalu,” ungkap Kepala Distan KP Kota Baty, Heru Yulianto, Kamis (16/1/2025).
Dalam hal ini, Distan KP telah aktif melakukan pendampingan selama 2 tahun terakhir secara on farm atau budidaya pertanian, perizinan seperti SIUP, TDP, NPWP, legalitas hingga produknya sudah bersertifikat PSAT-PDUK.
PSAT – PDUK ini sebagai salah satu perizinan Produk Pangan segar Asal Tumbuhan – Produk Dalam Negeri Usaha Kecil sebanyak 24 izin yang terdiri sayur dan buah produksi petani. Langkah ini diambil sebagai awal persyaratan untuk mendapatkan SOP HCCP nantinya.

SAYUR MAYUR: Gapoktan Mitra Sejati bekerjasama dengan PT Pelni, dari kerjasama itu akan dipasok sayur mayur sebanyak 2,5 ton per minggu. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
Sebagai informasi, Gapoktan tersebut telah berbadan hukum PT Karya Artha Sejati dengan Merk Among Tani Fresh, yang saat ini sedang dalam proses hak paten di Diskumperindag Kota Batu. Sebelumnya, gapoktan ini juga telah menjadi pemasok utama dari sejumlah hotel di Kota Batu, Malang dan Surabaya.
”Ini menjadi awal yang baik. Berkat semangat Gapoktan, semua produk pertanian di Kota Batu terserap di kotanya sendiri. Ini tentu jadi salah satu upaya pengendalian inflasi harga produk pertanian yang sangat fluktuatif. Ada ratusan petani yang tergabung di Gapoktan ini. Saya harap ini bisa menambah kesejahteraan petani di Kota Batu ke depannya,” paparnya.
Capaian manis yang diperoleh petani Kota Batu ini menuai apresiasi oleh Walikota dan Wakil Wali Kota terpilih 2025-2030 yang juga berasal dari keluarga petani, Nurochman – Heli Suyanto. Kedua putra daerah ini juga memiliki konsen dan perhatian utama terhadap masa depan sektor pertanian Kota Batu.
Menurut Cak Nur, sapaan akrab Nurochman, apa yang telah dicapai Gapoktan Mitra Sejati dapat menjadi role model industri pertanian di Kota Batu. Tentu, capaian ini tak lepas dari pendampingan dari Distan KP.
Kedepannya, dia berharap pendampingan Pemkot Batu harus dimaknai secara intens dan serius demi kemaslahatan petani di Kota Batu. Cak Nur bersama Heli memastikan komitmennya terkait hal ini.
”Kami memastikan akan memberikan support kebijakan terhadap potensi pertanian. Melalui kebijakan anggaran yang proporsional dan berpihak kepada petani. Sehingga Kota Batu ke depan bisa menjadi sentra hortikultura yang siap memasok kebutuhan pasar lokal maupun internasional,” ujarnya.
Sementara, Wakil Wali Kota Batu terpilih, Heli Suyanto menyampaikan apresiasinya atas lompatan yang dilakukan oleh gapoktan yang juga merupakan binaannya. Dia berharap, selama tahun kepemimpinannya bisa muncul gapoktan-gapoktan lain yang semakin melebarkan sayap.
”Selama kepemimpinan kami mendatang, saya menegaskan komitmen keberpihakan kami kepada petani. Sektor pertanian akan menjadi fokus perhatian kami sebagai tulang punggung utama perekonomian Kota Batu,” tutupnya. (Ananto Wibowo)