
Rektor UM Prof Dr Hariyono MPd dan Wakil Rektor IV UM, Prof Ir Arif Nur Afandi ST MT MIAEng MIEEE PhD (tengah) bersama para pemenang anugerah kinerja unggul 2024. (Foto: M. Abd. Rahman Rozzi/Malang Post)
MALANG POST – Mengawali tahun 2025 Universitas Negeri Malang (UM) menggelar Anugerah Kinerja Unggul (AKU) 2024. Sengaja dihelat awal tahun agar dapat memacu kinerja sivitas akademika agar dapat mengawal kampus ini lebih maju.
Seperti yang disampaikan oleh Rektor UM Prof Dr Hariyono MPd. Bahwa anugerah ini untuk mengapresiasi Prodi, maupun Fakultas serta Departemen yang kinerjanya menggembirakan.
Anugerah ini juga sekaligus menjadi indikator pengelolaan manajemen yang baik. Dimana sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) tak hanya melaporkan hasil kerja, tapi juga penggunaan keuangan.
Lebih lanjut Prof Dr Hariyono MPd menyampaikan bahwa anugerah AKU ini merupakan tradisi yang harus terus dikembangkan. Dimana atas berbagai masukan, kali ini menonjolkan aspek kolaborasi. Pasalnya penganugerhaan tahun lalu, justru menimbulkan sisi persaingan.
“Maka jejak kolaborasi yang saat dikedepankan, karena Universitas Negeri Malang ingin memacu mutu pendidikan agar tumbuh lebih baik lagi,” ungkap Prof Hariyono, Selasa (14/1/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor IV UM, Prof Ir Arif Nur Afandi ST MT MIAEng MIEEE PhD juga menyampaikan yang senada. Anugerah kinerja ini hampir sama dengan AKU 2023, namun kali ini penilaian juga mengenai kolaborasi antar lembaga di UM.
Selain penyelenggaraan AKU 2024, di kesempatan ini juga sekaligus digelar penandatanganan kontrak kerja untuk 2025.
“Jadi mulai dari Rektor hingga Prodi menandatangani kontrak kerja guna menentukan arah pekerjaan di 2025,” ucap Prof Arif.
Hal ini lantaran terkait dengan ketercapaian kinerja Rektor dengan Kementrian Pendidikan Tinggi. Termasuk pula dalam capaian perangkingan nasional maupun internasional.
“Lewat kontrak kerja ini pula dapat ditentukan prioritas yang harus dilakukan di tahun 2025,” tukas WR IV ini.
Di UM sendiri telah memiliki aplikasi penilian capaian setiap unit, yang nilainya diakumulasi di tiap akhir tahunnya. Kampus ini memang berkomitmen tidak akan memberikan penilaian secara asal. Namun berbasis data.
“Karena ide awal menggelar anugerah kinerja ini untuk membangun semangat kebanggaan berkontribusi memajukan UM, dengan bentuk reward,” ujarnya.
Tiap indikator mencerminkan sasaran yang ingin dicapai, salah satunya meningkatkan mutu layanan pendidikan. Dimulai dari tingkat kelulusan, termasuk juga keterserapan lulusan dunia kerja. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)