MALANG POST – Dokter dermatologis menyarankan masyarakat, untuk memeriksa bahan aktif skincare sebelum menggunakannya.
Karena skincare overclaim atau berlebihan, yang ramai diperbincangkan di sosial media beberapa produk perawatan kulit tersebut, mengacu pada janji yang berlebihan atau menyesatkan terhadap efektivitas produk mereka.
Hal itu disampaikan dokter spesialis Dermatovenereology dan Estetika RSU Karsa Husada Batu, dr. Riyana Noor Oktaviyanti, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Sabtu (4/1/2024).
Apalagi menurut dr. Riyana, skincare dengan kandungan bahan aktif yang ringan, butuh waktu satu sampai dua bulan agar hasilnya terlihat.
“Karena itu, jika ada skincare yang mengklaim hasil sudah terlihat dalam jangka waktu satu sampai dua minggu, bisa dikatakan overclaim dan berbahaya,” katanya.
dr. Riyana menyarankan masyarakat harus betul-betul membaca bahan yang terkandung dalam skincare dan berkonsultasi dengan dokter untuk kesesuaian produk.
Disampaikan juga, ketika kandungan skincare tidak cocok dengan kulit, akan muncul gejala iritasi. Seperti kulit merah dan gatal.
“Saat gejala iritasi muncul, maka pemakaian skincare lebih baik dihentikan. Karena jika diteruskan jelas akan lebih berbahaya,” tegasnya.
Sebelumnya disampaikan, skincare overclaim mengklaim bahwa suatu produk dapat sepenuhnya menghilangkan kondisi seperti jerawat atau kerutan dalam semalam.
Selain itu, pengguna diiming-imingi hasil instan, seperti efek mengangkat atau mencerahkan yang seringkali bersifat sementara.
Kemudian, menyatakan bahwa suatu produk cocok untuk semua jenis kulit, terlepas dari perbedaan individu serta menggunakan istilah atau studi rumit yang mungkin tidak mendukung klaim yang dibuat tanpa didukung oleh hasil lab atau uji klinis yang realistis. (Anisa Afisunani/Ra Indrata)