MALANG POST – Debat publik Pilkada Kota Batu 2024 telah usai. Forum yang diinisiasi oleh KPU Kota Batu ini telah mencapai puncaknya pada Kamis, (21/11/2024) di Hotel Golden Tulip. Pada debat ketiga ini, semua paslon telah memaparkan programnya secara gamblang kepada publik dan menjawab setiap pertanyaan yang disampaikan oleh panelis.
Mereka juga menjelaskan bagaimana cara mengatasi masalah di setiap bidang dan mewujudkan sejumlah program yang mereka canangkan, untuk menjadikan kota yang mereka pimpin berkemajuan dalam segala aspek.
Ahli kebijakan publik dan sosial governance, Rahmad K. Dwi Susilo menilai, semua kontestan Pilkada Kota Batu 2024 memiliki penekanan dalam menyelesaikan persoalan sosial dan tata kelola pemerintahan.
Hal itu hasil kesimpulan Rahmad K Dwi Susilo usai masing-masing pasangan calon (paslon) mengakhiri debat publik Kamis (21/11/2024) lalu.
Hanya saja dari semua paslon, menurut Rahmad, paslon Firhando Gumelar-H Rudi paling inovatif dengan menawarkan sejumlah model yang benar-benar baru. Bukan sekadar agenda setting lima tahun ke depan persoalan klasik yang dihadapi politisi.
“Kalau politisi itu kan sudah terbiasa dengan pola-pola seperti ini. Berbekal pengalamannya di pemerintahan maupun organisasi politiknya, mereka bisa menyampaikan program dengan pilar sosialnya yang seakan-akan mempunyai keberpihakan kepada rakyat,” papar Rahmad, Sabtu (23/11/2024).
Menurut Sekretaris Prodi Sosiologi Magister dan Doktor DPPS Universitas Muhammadiyah Malang ini, paslon GURU punya gagasan yang invoatif. Dia mencontohkan, soal clean government dengan pemanfaatan teknologi sehingga semua masyarakat bisa mengakses dipantau secara online.
Rahmad menganggap paslon GURU tidak banyak berjanji, tapi rencananya realistis sesuai dengan kebutuhan Kota Batu lima tahun ke depan.
“Ini bukan berarti yang lain tidak realistis. Tapi program dan rencana paslon GURU lebih mudah untuk diwujudkan karena menjejak bumi,” paparnya.
Dia mencontohkan, program 1 desa 1 pariwisata dengan keunggulan yang sesuai dengan kekuatan masing-masing desa. Menurutnya, program ini sesuai dengan Kota Batu yang setiap desanya memiliki kekhasan, keunikan dan kekuatan kearifan lokal.
Rahmad menyebutkan, Firhando-Rudi adalah pasangan yang sangat cocok. Firhando seorang profesional dengan pengalaman di bidang bisnis, human resourcing atau pengelolaan sumber daya manusia (SDM), progresif dan memiliki komitmen terhadap inovasi. Sementara H Rudi sebagai orang yang lahir, besar dan telah berbuat sesuatu untuk Kota Batu dan familiar dengan kearifan lokal.
Perpaduan keduanya bisa saling mengisi, menurut Rahmad paslon GURU tak sekadar melahirkan kebijakan yang populis, atau enak didengar tapi sulit direalisasi.
Pandangan Rahmad, Firhando sangat terlihat tidak pusing dengan keriuhan politik lantaran dia tidak punya beban atau utang masa lalu.
Firhando juga lebih fresh, masih muda, sehingga ada harapan kerjanya lebih cepat dan tahan banting karena kekuatan fisiknya lebih baik dibanding mereka yang sudah berumur,” tutupnya. (Ananto wibowo)