MALANG POST – Koordinator Nasional Komisariat Perguruan Tinggi Jam’iyyatul Qurra wal-Huffazh Nahdlatul Ulama (KNKPT JQH NU) Universitas Islam Malang (UNISMA) menggelar Musabaqah Tilawatil Qur’an tingkat Mahasiswa nasional ke-1 dan Festival Sholawat Al-Banjari tingkat Pondok Pesantren se-Jawa Timur ke-1.
Kegiatan ini akan digelar di aula gedung Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) pada Kamis (31/10/2024).
Ketua pelaksana Dedik Irawan SH menjelaskan bahwa, MTQ Nasional merupakan agenda tahunan yang sudah ke-30 kalinya ini.
Ia juga menyampaikan bahwa MTQ nasional ini dikhususkan mahasiswa dengan melombakan empat cabang, yakni (1) tilawah Al-Qur’an putra dan putri (2) Musabaqah Hifzhil Qur’an (MHQ) 30 juz putra dan putri; (3) Syarhil Qur’an dan (4) Khattil Qur’an.
Sementara Fesban diperuntukkan khusus pondok pesantren se-Jawa Timur. Selain MTQ dan Fesban, kegiatan tersebut juga akan diiringi dengan Seminar Al-Qur’an Nasional dan Santunan Anak Yatim Serta Kaum Dhuafa’.
Rektor Unisma Prof Junaidi saat menyambut para santri peserta lomba MTQ Nasional 2024. (Foto: Humas Unisma for Malang Post)
Dalam perlombaan tahun ini tercatat terdapat 78 peserta MTQ secara keseluruhan yang berasal dari berbagai pondok pesantren dan perguruan tinggi di Indonesia, sementara peserta banjari terdiri dari 20 tim banjari.
“Kami tentu berharap untuk pelaksanaan di tahun-tahun berikutnya dapat lebih meriah lagi dari ini,” terangnya.
Sementara hadir juga dalam prosesi pembukaan MTQ, KH Achmad Ahid Sufiadji sebagai perwakilan dari Pengurus Wilayah (PW) JQHNU Jawa Timur dalam sambutannya menegaskan kepada seluruh peserta MTQ untuk berbangga, sebab ditakdirkan menjadi peserta dalam ajang kompetisi bernafaskan Al-Qur’an ini.
“Menjadi peserta MTQ tidak boleh malu, harus bangga karena kata ini merupakan salah satu bentuk perjuangan menjaga gema Al-Qur’an, utamanya di bawah NU,” ungkapnya.
Di satu sisi melalui unisma sendiri melalui Rektornya Prof. Drs. H. Junaidi, Ph.D juga mengapresiasi dan ikut bangga karena diapit menjadi tuan rumah. Ia mengatakan selalu membuka pintu lebar-lebar kegiatan yang berhubungan dengan NU.
Unisma sendiri juga kerap mengumandangkan kegiatan-kegiatan meliputi sholawatan hingga seminar kebangsaan. Hal itu pula yang mampu mengantarkan Unisma menyabet prestasi dari tingkat nasional dan internasional.
Sebagai kampus NU terbaik di Indonesia, kata Prof. Jun, Unisma telah menempati peringkat ke-31 sebagai kampus dengan penelitian dan pengabdian masyarakat di seluruh Indonesia, dan peringkat ke-2 di wilayah LLDIKTI Jawa Timur.
Prestasi itu tak kemudian membuat Unisma lupa diri. Pihaknya senantiasa berkomitmen untuk mendukung pengembangan bakat dan minat mahasiswa di berbagai bidang, termasuk seperti lomba MTQ ini.
”Sebagai apresiasi, para pemenang lomba MTQ ini akan kami berikan beasiswa atau potongan biaya pendidikan untuk melanjutkan pendidikan di Unisma. Ini adalah bentuk penghargaan kami agar mereka dapat mengembangkan potensinya dengan baik di perguruan tinggi,” tandasnya (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)