MALANG POST – Beragam tingkah siswa sekolah dasar saat hendak di imunisasi. Ada yang menangis, berteriak-teriak hingga berlarian ketakutan.
Itulah yang terjadi di acara Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2024 di Kota Batu.
Melihat tingkah itu, petugas medis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu yang datang bersama guru sekolah, berusaha membujuk supaya bersedia diimunisasi.
Petugas pun menebar berbagai rayuan. Berkat rayuan dan penjelasan petugas, akhirnya membuahkan hasil. Anak-anak yang awalnya ketakutan, bersedia untuk mengikuti imunisasi.
Program BIAS tahun 2024 ini, Dinkes Kota Batu menyasar 11.142 anak SD/MI kelas 1, 2, 5 dan 6. Program ini akan berjalan hingga bulan November mendatang.
Imunisasi meliputi campak rubella dan difteri tetanus. Dari total anak yang akan mengikuti imunisasi tersebut, Dinkes Kota Batu menargetkan 95 persen anak mengikuti BIAS.
BIAS merupakan program nasional dengan sasaran adalah peserta didik kelas 1, 2, 5 dan 6 SD/MI yang sederajat dan anak usia sekolah yang tidak sekolah.
Imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit campak, rubela, difteri, tetanus neonatorum dan kanker leher rahim yang merupakan masalah kesehatan di Indonesia.
Pada Kamis (19/9/2025) Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai melihat secara langsung pelaksanaan BIAS di Kota Batu. Tampak Aries menghibur para siswa agar semangat untuk mengikuti proses imunisasi.
DAMPINGI: Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat mendampingi anak-anak sekolah di Kota Batu untuk mengikuti program BIAS Tahun 2024. (Foto: Ananto Wibowo/Malang Post)
“Semangat ya, semua pintar ikut imunisasi karena penting untuk menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh kita agar tidak mudah diserang penyakit,” tutur Pj Aries.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim ini juga memberikan sosialisasi pentingnya imunisasi bagi anak-anak usia dini di Kota Batu.
Ia katakan, imunisasi merupakan salah satu upaya menjaga kekebalan tubuh dari berbagai penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus, seperti penyakit campak rubella, difteri dan tetanus.
“BIAS merupakan program nasional yang bertujuan meningkatkan status kesehatan anak. Diperlukan intervensi bersama dalam penguatan pelaksanaan imunisasi, sehingga anak-anak Kota Batu benar-benar meningkat status kesehatannya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Pj Aries menyampaikan, pada program BIAS tahun ini Dinkes Kota Batu tak hanya melaksanakan imunisasi saja. Namun petugas imunisasi juga memastikan riwayat imunisasi setiap anak apakah sudah mendapatkan imunisasi lengkap atau belum.
Data ini sangat penting, dalam memberikan pelayanan kesehatan masa depan anak. Selain itu, peran orangtua menjadi penting untuk mendukung pelaksanaan imunisasi lengkap bagi anak.
“Saya berharap seluruh sekolah di Kota Batu melaksanakan kegiatan ini, kolaborasi bersama antara pemerintah, orangtua dan guru. Sehingga bulan imunisasi di Kota Batu mencapai target yang diharapkan,” tuturnya.
Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu dr Susana Indahwati menambahkan, imunisasi dalam kegiatan BIAS sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit tetanus, difteri, campak, rubela dan kanker leher rahim yang menyebabkan disabilitas dan kematian.
“Setiap anak usia sekolah harus dipastikan memiliki riwayat imunisasi rutin lengkap, tidak hanya imunisasi pada saat bayi dan dibawah usia dua tahun. Tetapi juga harus dilengkapi dengan imunisasi lanjutan pada anak usia sekolah tingkat dasar,” tutupnya. (Ananto Wibowo)