MALANG POST – Warga Dusun Mentaraman, Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, terus berkomitmen melestarikan budaya dan mengembangkan potensi lokal melalui inisiasi kampung eduwisata seni budaya.
Upaya ini dilakukan bekerja sama dengan tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Negeri Malang (UM).
Sebagai bentuk keseriusan dalam merancang dan merealisasikan program tersebut, pada Senin 26 Agustus 2024, telah diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan berbagai pihak.
Antara lain Kepala Desa dan perangkatnya, pelaku seni, pemuda, UKM, tokoh masyarakat, serta tim PkM UM yang diketuai oleh Prof. Dr. Agung Winarno, M.M., bersama anggota Dr. Sopingi, M.Si., Dr. Mohamad Nur Singgih, S.E., M.M., Dr. Oktavia Sulistina, S.Pd., M.Pd., Dr. Desti Nur Aini, M.Pd., Naufal Dzakwana Muhammad, S.M., M.Sc., serta 7 mahasiswa dan alumni.
Dalam FGD tersebut telah disepakati bahwa, setidaknya ada 11 program yang harus segera dilaksanakan.
Sebagai bentuk implementasinya mulai dari pembentukan pengelola Pokdarwis Mentaraman, pelatihan manajemen, pengembangan kreasi seni pertunjukan, penataan peralatan seni, pembuatan sistem informasi wisata berbasis website, standarisasi homestay, pendataan UKM pendukung, serta pembenahan lingkungan kampung termasuk didalamnya perancangan icon sebagai branding kampung seni budaya.
Kepala Desa Pagelaran, Mokh. Sofwan Fauzi, S.Sos. menjelaskan bahwa sebetulnya sejak lama ada keinginan warga untuk membuat kampung eduwisata seni dan budaya.
Tetapi pihaknya belum tahu darimana akan memulainya. Melalui pendampingan para dosen UM inilah, diharapkan impian masyarakat desa terutama Dusun Mentaraman ini dapat terwujud.
Sementara itu Agung Winarno menjelaskan bahwa program PkM ini merupakan tindak lanjut dari persetujuan pihak DRTPM Kemenristek Dikti, dalam kompetisi tahun anggaran 2024.
Sementara FGD kali ini merupakan upaya menyepakati bersama baik program maupun penggunaan anggaran yang disesuaikan dengan proposal yang disetujui.
Acara yang ditempatkan pada sanggar Lestari Budaya tersebut semakin meriah. Lantaran para pelaku seni juga berkesempatan mendemonstrasikan berbagai langgam gending Jawa dengan iringan suara gamelan yang rancak.
“Kami beserta tim akan mendampingi dan wd, pengembangan kampung Mentaraman ini dengan serius.”
“Agar keinginan menjadi kampung eduwisata bisa segera terealisasi paling lambat 3 (tiga) tahun kedepan sudah bergerak secara profesional”, begitu kata Desti sebagai salah satu penggagas program PkM ini. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)