MALANG POST – Bupati Malang, Drs HM Sanusi MM., mengapresasi gelaran Kanjuruhan Bantengan Festival (KBF). Yang digelar dalam rangka Hari Jadi Ke-1264 Kabupaten Malang. Berlangsung di sepanjang Jalan Ir Soekarno, Jalibar, Kota Kepanjen, Kabupaten Malang.
Event yang baru pertama digelar di Kabupaten Malang ini, sebagai bukti dan wujud nyata, masyarakat Kabupaten Malang terus berinovasi dan berkreasi, untuk menjadi yang terbaik.
Abah Sanusi, sapaan akrab Bupati Malang, juga berpesan, agar kesenian Bantengan segera didaftarkan sebagai kekayaan intelektual Kabupaten Malang. Seperti halnya Batik Garudheya dan Tarian Beskalan Putri, yang lebih dahulu sudah didaftarkan Pemerintah Kabupaten Malang.
”Alhamdulillah, kita bersama-sama menyaksikan. Kabupaten Malang sudah banyak perubahan. Tentunya saya mengapresiasi, Kabupaten Malang sudah berbuat lebih. Jika tahun lalu belum ada festival Bantengah, tahun ini sudah digelar Kanjuruhan Bantengan Festival.”
“Ini salah satu bukti, kesenian yang ditampilkan adalah hasanah khas, kekayaan budaya leluhur Kabupaten Malang.”
“Untuk itu, saya perintahkan kepada Disparbud, agar mendaftarkan sebagai hak kekayaan intelektual (HAKI) Kabupaten Malang. Jika sebelumnya, sudah daftarkan Batik Garudeya dan Tarian Beskalan Putri,” jelas Abah Sanusi, saat memberikan sambutan dari depan panggung utama.
Pertunjukan bantengan terbesar di Kabupaten Malang ini, diikuti 33 Kontingen dari 33 Kecamatan yang ada. Dibagi menjadi enam kelompok. Terdiri dari Kelompok Lereng Kawi, Lereng Semeru, Lereng Tengger, Lereng Arjuno, Lereng Dorowati dan Lereng Kendeng.
Penampilan seni Bantengan, diawali oleh kontingen Kecamatan Singosari, dengan tema Surojoyo Bedah Singosari. Disusul kontingen Kecamatan Dau, dengan tema Legenda Gumuk Lereng Gunung Kawi dan Kecamatan Tirtoyudo, dengan tema Babat Alas Lereng Semeru yang begitu gagah dan tak mau kalah saat perform.
Tiap kontingen, tampil tiga kali. Dimulai dari depan panggung utama/VIP, kemudian di depan panggung kedua dan ketiga yang sama-sama dijubeli para pentonton dari warga masyarakat Kabupaten Malang.
”Ketika rakyat bersama-sama Pemerintah Kabupaten Malang, maka Kabupaten Malang akan semakin makmur dan sejahtera.”
“Terbukti, hampir 82 penghargaan yang sudah diterima oleh masyarakat Kabupaten Malang. Termasuk hari ini, juga digelar festival bertajuk Kanjuruhan Bantengan Festival. Ini adalah bentuk penghargaan terhadap aspirasi dan kreasi masyarakat,” tandas Abah Sanusi.
Karena itulah, lanjut pria asal Gondanglegi ini, jika ada orang yang mengatakan Kabupaten Malang belum ada perubahan, ini adalah bentuk penghinaan terhadap kreasi masyarakat Kabupaten Malang.
“Banyak orang yang mengatakan (Kabupaten Malang, Red) sek ngene ae. Padahal masyarakat sudah berubah jauh dan jauh berubah. Termasuk hari ini kita tunjukkan buat Malang memiliki seni Bantengan yang luar biasa,” jelas Bupati Malang.
Pada kegiatan yang juga dihadiri Wakil Bupati Malang, Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, serta perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Ketua dan Ketua I TP PKK Kabupaten Malang ini, Bupati Malang menegaskan, banyak orang yang melihat sepertinya Kabupaten Malang tidak bergerak.
Ditegaskannya, setiap ada event, termasuk yang juga sudah dipahami oleh Pj. Gubernur Jawa Timur dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Malang pasti selalu tampil terdepan.
Bahkan yang terbaru, kata Abah Sanusi, Kabupaten Malang meraih penghargaan dari Kementerian Desa dan PDTT. Bahwa Kabupaten Malang menjadi kabupaten terbaik dalam rangka partisipasinya untuk memajukan desa sehingga menjadi Desa Tuntas Mandiri.
Kabupaten Malang terus berkembang dan terus bergerak dengan inovasinya, tidak ada yang namanya stagnan di Kabupaten Malang. Tak ketinggalan, Menteri Dalam Negeri juga memberikan penghargaan Kabupaten Malang bahwa masyarakat Kabupaten Malang sangat inovatif.
”Dimana jika sebelumnya Kabupaten Malang, belum ada investasi. Saat ini sudah ada hotel bintang lima berdiri di Kecamatan Karangploso dan bintang empat berdiri di Kepanjen. Jalan yang bergelombang, kini sudah habis dan mulus.
“Tetapi banyak orang yang tidak melihat perkembangan itu. Kabupaten Malang sudah berbuat banyak dan malah senang melihat daerah lain. Terus terang saya tidak berlebihan, kalau dibanding-bandingkan, karena 156 Kepala Daerah Kota/Kabupaten telah study banding ke Kabupaten Malang, tentang penanganan sampah. Bahkan penghargaan juga diberikan pemerintah Denmark dan Jerman,” tegasnya.
Bahkan, ungkap Abah Sanusi, pada dua tahun lalu, Presiden Joko Widodo juga menegaskan, membangun Indonesia dimulai dari desa dan itupun dari Kabupaten Malang.
Banyak Menteri datang ke Kabupaten Malang, karena memang masyarakat Kabupaten Malang selalu berinovasi serta bergerak untuk maju dan terbaik.
“Sehingga jika ada orang yang mengatakan Kabupaten Malang masih ngene-ngene ae, itu bentuk penghinaan terhadap inovasi masyarakat Kabupaten Malang,” pungkas Bupati Malang. (*/poy/Ra Indrata)