MALANG POST – Universitas Brawijaya (UB) kembali melangsungkan prosesi Wisuda periode I Tahun Akademik 2024/2025. Sabtu (31/8/2024)
Ada yang menarik dalam hal wisudawan pada periode kali ini. Algam Latisa Octada, A.Md. Bns. Wisudawan dari Fakultas Vokasi berhasil diwisuda dengan IPK 3,87.
Diinfokan Humas UB, Jumat (30/8/2024). Selama kuliah, Algam memiliki capaian luar biasa dengan membuat lima aplikasi yang bisa digunakan masyarakat untuk operasional bisnis.
“Saya sangat senang dengan pencapaian selama kuliah di UB. Termasuk terlibat membuat lima aplikasi yang bisa digunakan masyarakat,” ungkapnya.
Lima aplikasi yang telah dibuatnya yakni AAIS (Audit Accounting Information System), BungSam (Nabung Sampah), MOSCAB.AI (Model Scan Barang) berbasis Artificial Intelligence, SmartApps Café, Smart HPP (Harga Pokok Penjualan).
Dari kelimanya, dua aplikasi yakni AAIS dan BungSam telah mendapatkan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) bersama dosen dari Fakultas Vokasi.
Dari kelima aplikasi tersebut yang telah diujikan dan digunakan masyarakat yakni MOSCAB.AI. Ini adalah aplikasi Scan Barang Berbasis Artificial Intelligence yang mirip dengan Scanner Barcode. Kelebihan aplikasi ini, pedagang tidak perlu membeli alat bisa menggunakan PC atau gawainya.
“Aplikasi ini menyimpan data jualan barang yang dikhususkan untuk UMKM yakni Toko Kelontong dan supermarket mini. Selain itu aplikasi ini juga bisa mengakses data barang melalui barcode yang di scan lalu disimpan ke database di aplikasi tersebut,” jelasnya.
Sehingga pemilik toko mudah dalam proses penyimpanan data harga barang dan nama barangnya. Selain itu aplikasi ini juga memiliki fitur kalkulator yang bisa diakses menggunakan suara. Jadi tidak perlu mengetik untuk melakukan kalkulasi.
Aplikasi yang dibuatnya ini, salah satunya juga menjadi inspirasi Tugas Akhirnya yakni BungSam. Aplikasi ini dibuat setelah ia melihat permasalahan sampah di Kota Malang, khususnya Kecamatan Sukun.
“Berawal dari permasalahan seputar pencatatan yang ada di Bank Sampah Sukun Kota Malang masih bersifat konvensional,” ungkapnya.
Menurut mahasiswa asal Probolinggo ini, mestinya dengan kemajuan teknologi saat ini, bisa diciptakan inovasi. Sehingga ia membuat aplikasi pencatatan bank sampah ini yang memudahkan masyarakat untuk melakukan input otomatis.
Setelah membuat lima aplikasi, tidak membuatnya puas. Algam masih ingin belajar coding dan meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Pengalamannya selama kuliah mengikuti riset, bekerja menjadi guru Coding Remote di salah satu perusahaan, ia berharap, bisa menjadi jalannya menggapai cita-citanya menjadi seorang Audit IT (Information Technology). (Adv-M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)