MALANG POST – Kinerja kegiatan usaha di wilayah kerja Bank Indonesia Malang, pada Triwulan II 2024, tumbuh terakselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya.
Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT), kegiatan usaha pada triwulan II 2024, sebesar 21,72 persen. Terakselerasi dari 9,97 persen pada triwulan I 2024.
Kondisi tersebut, tercermin dalam hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU). Yang merupakan salah satu survei, dengan periode publikasi triwulanan.
“Tujuannya untuk mendapatkan informasi dini, mengenai indikasi perkembangan kegiatan ekonomi di sektor riil secara triwulanan,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang, Febrina, dalam rilis yang diterima Malang Post, Selasa (13/8/2024).
Dijelaskan, meningkatnya kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan II 2024, terutama didorong oleh meningkatnya kinerja di beberapa sektor.
Yakni Industri Pengolahan (SBT 5,99 persen), Konstruksi (SBT 1,81 persen) dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (SBT 0,37 persen).
Hal ini terjadi, kata Febrina, seiring membaiknya ekspektasi konsumsi di tengah kenaikan permintaan pada momen festive season. YakniRamadhan dan cuti bersama HBKN Idul Fitri dan Idul Adha.
Termasuk banyaknya libur long weekend, dibandingkan tahun sebelumnya dan libur sekolah tengah tahun.
“Selain itu juga terjaganya permintaan domestik akibat 2nd round dampak Pemilu. Didukung dengan business confidence investor yang membaik,” tandas alumni UGM ini.
Sedangkan investasi pada triwulan II 2024, juga meningkat. Pada triwulan II 2024, tercatat sebesar SBT 5,49 persen. Lebih tinggi dibandingkan SBT 1,48 persen pada triwulan I 2024.
“Sementara Saldo Bersih (SB), kondisi keuangan tercatat meningkat dengan SB 10,62 persen. Lebih tinggi dari triwulan sebelumnya dengan SB sebesar 7,95 persen,” lanjutnya.
Meningkatnya kondisi keuangan dunia usaha, masih kata Febrina, didorong oleh membaiknya akses kredit, kondisi likuiditas maupun kondisi rentabilitas.
Pada triwulan III 2024 ini, dalam survei tersebut juga mencatat, responden memprakirakan kegiatan usaha tumbuh dengan SBT sebesar 15,03 persen. Melambat dibandingkan SBT 21,72 persen pada triwulan II 2024.
Melambatnya kegiatan usaha tersebut, seiring menurunnya kinerja sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (SBT 2,44 persen), Perdagangan Besar dan Eceran (SBT -0,24 persen) dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (SBT 0,16 persen).
“Perlambatan ini diprakirakan didorong oleh normalisasi pasca momen HBKN Idul Fitri dan Idul Adha.”
“Sementara itu, faktor cuaca akibat La Nina dengan peluang 65 persen, pada Juli-September 2024 berpotensi menahan produktivitas komoditas hortikultura,” pungkas Febrina. (*/Ra Indrata)