MALANG POST – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, meresmikan penggunaan aplikasi QRUPI, persembahan Jaxer Indonesia. Sebagai alat membantu orang tua memantau aktivitas putra-putrinya di sekolah. Di gedung Malang Creative Center (MCC), kemarin.
Lewat aplikasi tersebut, juga dapat membantu meningkatkan kedisiplinan, keamanan, kenyamanan serta memudahkan bagi siswa, guru dan para orang tua, saling memberi informasi.
“QRUPI juga dapat dijadikan sarana saling support. Guru yang telah mendidik dan mencerdaskan anak bangsa. Orang tua turut membantu memantau dari kejauhan. Sehingga perkembangan anak di sekolah, tidak sampai ketinggalan informasi,” ujar Pj Wahyu Hidayat.
Harapan utama hadirnya QRUPI, kata Wahyu, bisa membantu mencegah atau meminimalisir aksi bullying (perundungan) di sekolah.
“Dari aspek psikologis siswa, kami berharap bisa memberikan ketenangan dan kenyamanan. Karena jika ada siswa yang bermasalah, dapat membantu memudahkan komunikasi di lingkungan sekolah maupun dengan orang tua,” tandasnya.
Hal senada, disampaikan Kepala Dindikbud Kota Malang, Suwarjana. Inovasi ini telah diujicobakan pada 8-10 sekolah di Kota Malang. Dalam waktu dekat, diharapkan bisa diterapkan di seluruh sekolah di Kota Malang.
Pencetus QRUPI dari Jaxer Indonesia, Ansari Kadir menjelaskan, QRUPI bisa dijadikan solusi digital untuk orang tua. Khususnya memudahkan dalam pemantauan dan mengawasi putra-putrinya di sekolah.
Nantinya setiap siswa di sekolah, jelas Kadir, akan disematkan lima lencana QR di baju sekolah, selama setahun. Para guru bisa mengakses secara scanning, pada masing-masing QR tersebut.
“Biar tidak ada lagi rasa khawatir dengan para putra-putrinya. Bahkan QRUPI juga membantu siswa-siswi yang berprestasi dengan reward. Karena rekam jejak dalam belajar dan berkarya, sudah terekam semuanya,” tambahnya.
Disinggung database siswa yang terekam di dalamnya, seperti safety garansinya. Ansari menjelaskan, pihaknya menggunakan Amazon Web Services (AWS), untuk penyimpanan datanya. Sistem keamanan yang dipasangkan berlapis dan sudah mengantongi sertifikasi ISO 2007.
“Selain itu, aplikasi ini tidak membutuhkan NIK atau nomor identitas lainnya. Jadi data siswa tetap aman.”
“Aplikasi digital QRUPI juga dilengkapi dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Untuk mengukur kemampuan atau minat potensi siswanya,” beber dia. (Iwan Irawan – Ra Indrata)